Di Kota Tasikmalaya, Puluhan Ribu Keluarga Masih BAB Sembarangan, Pengelolaan Limbah Domestik pun Dipertajam

Rabu 20-04-2022,12:30 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Usep Saeffulloh

Radartasik.com, TASIKMALAYA – Sebanyak 72.067 kepala keluarga (KK) di Kota Tasikmalaya masih buang air besar (BAB) sembarangan.

Pemerintah Kota Tasikmalaya pun bekerja sama dengan Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) mempertajam pengelolaan limbah domestik.

Kerja sama antara Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) telah berjalan sejak 2018.

Wujud kerja sama antara pemerintah dengan SNV melalui dukungan bidang sanitasi perkotaan dan peningkatan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.

Untuk itu telah dilakukan berbagai kajian, riset dan kegiatan membangun layanan sanitasi perkotaan yang inklusif serta berkelanjutan.

Hal itu diungkapkan Sekda Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan saat menghadiri workshop Pembiayaan untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik Menuju Sanitasi Aman di Hotel Santika, Rabu (20/04/22).

"Dalam pengelolaan limbah domestik ini di Kota Tasikmalaya masih banyak tantangan yang dihadapi selain perubahan pola pikir masyarakat, keterbatasan lahan juga pendanaan," papar Ivan Dicksan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, jumlah rumah tangga di Kota Tasikmalaya yang melakukan BAB sembarangan secara langsung atau tidak langsung, ternyata masih tinggi. Yaitu mencapai 39,58 persen atau 72.067 kepala keluarga (KK).

"Sampai tahun ini baru 7 kelurahan dari total 69 kelurahan se-Kota Tasikmalaya yang menyandang status ODF (Open Defecation Free) stop buang air besar sembarangan," terang Ivan Dicksan.

Pemerintah Kota Tasikmalaya menargetkan pada tahun depan semua wilayah 100 persen ODF. 

Maka untuk mencapai target itu diperlukan strategi dari sisi peraturan, kebijakan, dan anggaran yang berpihak pada peningkatan sarana sanitasi.

"Khususnya pengelolaan air limbah domestik yang ada di masyarakat Kota Tasikmalaya. Maka kami mengajak ke lembaga keuangan, koperasi dan UMKM mendukung program ini untuk mewujudkan sanitasi aman," tambahnya.

City Advisor SNV Kota Tasikmalaya, Dadang Ahman Hidayat menuturkan, dari pertemuan ini diharapkan pihaknya ada kolaborasi antara semua pihak untuk bagaimana ke depannya Kota Tasikmalaya bisa mencapai sanitasi aman.

"Kolaborasi ini kita rencanakan dan diharapkan dari berbagai pihak terutama dengan workshop ini tentang alternatif pembiayaan yang artinya berhubungan dengan lembaga keuangan, koperasi dan UMKM," tuturnya.

Sehingga, jelas dia, semua pihak bisa tersingkronisasi baik itu kegiatan di lapangan dan laporan terkait data. Maka nanti semua bisa menjadi gambaran untuk agar Kota Tasikmalaya mencapai sanitasi aman ke depan.

Kategori :