Berandalan Ramai Lagi, Stakeholder Jangan Diam

Sabtu 19-02-2022,10:45 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, RADAR TASIK — Anak-anak usia sekolah rentang terpengaruh gaya nakal geng motor. Maka dari itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, TNI dan Polri mesti mencegah dan menindak perilaku para berandalan di wilayahnya yang belakangan ini kerap kali meresahkan masyarakat.

Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya Opik Taufik Rahman mengatakan maraknya kriminalitas dari aksi geng motor di Kota Resik belakangan ini didasari beragam faktor. Sejatinya masalah tersebut bisa ditekan agar tidak merambah ke kalangan remaja dan siswa usia sekolah.

“Penyebabnya bisa dikarenakan beberapa faktor. Mulai kondisi biologis seperti di masa usia remaja berkeinginan menunjukkan eksistensi diri. Termasuk, kondisi psikologis para pelaku dihadapkan dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan,” kata Opik kepada Radar, Jumat (18/2/2022).

Anak-anak geng motor yang terjaring razia di Kota Tasikmalaya banyak yang masih usia pelajar. Kondisi ini, menurut Opik, tidak menutup kemungkinan karena sistem pembelajaran baru di masa pandemi memberikan waktu lebih banyak bagi para pelajar untuk bermain. Misalnya metode belajar dalam jaringan (daring) dan sistem pertemuan tatap muka dengan dua shift. Anak-anak lebih banyak di luar sekolah.

“Termasuk perkembangan pesat di era digital, informasi, sosmed, cepat mempengaruhi perilaku generasi muda kita dengan adanya suguhan konten cerita-cerita masa lalu yang kelam dengan kekerasan di jalanan yang menimbulkan motivasi buruk bagi generasi sekarang,” ujarnya.

Politisi Golkar tersebut khawatir dengan adanya aktivitas dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan para remaja atau gerombolan bermotor, masyarakat merasa sangat terancam dan terganggu, sehingga memicu beragam reaksi.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami berharap kepada seluruh stakeholder pemerintah yang ada di Kota Tasikmalaya agar segera memikirkan bersama tentang penanganan dan melakukan antisipasi secara cepat dan tepat, sebelum permasalahan yang serius ini banyak memakan korban yang akhirnya memunculkan berbagai reaksi yang tidak terduga dari berbagai kelompok masyarakat,” tutur Opik.

Bendahara KNPI Kota Tasikmalaya Azi Anjar Budiawan menuntut Wali Kota H Muhammad Yusuf memerintahkan seluruh jajaran yang ada di lingkup Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk bersama-sama melakukan antisipasi atau pencegahan dini.

“Bila perlu membentuk satuan tugas khusus penanganan sekelompok gerombolan remaja bermotor atau geng motor,” tegasnya.

Kemudian, menurut Azi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya menekan seluruh sekolah untuk lebih sensitif ketika ada indikasi keterlibatan siswa pada kegiatan semacam itu. Sekolah mesti mengampanyekan bahaya bergerombol di malam hari, di mana siswa di usia labil rentan tergiring ajakan teman atau lingkungannya.

“Kemudian Dinas Kominfo mengirimkan surat kepada Kementrian Kominfo untuk bisa menekan Platform Digital yang ada baik Youtube, Facebook, Tiktok dan Twitter agar membatasi atau memblokir konten video maupun berita yang mengarah terhadap perilaku kejahatan,” katanya.

Ketua Angkatan Muda Ka'bah itu menambahkan aparat Satpol PP, TNI dan Polri mesti melakukan tindakan preventif. Melakukan patroli berskala besar di jam-jam rawan indikasi kejahatan malam atau perilaku bergerombol di malam hari. “Polres dan Satpol PP meningkatkan patroli dengan skala besar pada jam yang terindikasi sering terjadinya kegiatan tersebut,” ujar Azi. (igi)
Tags :
Kategori :

Terkait