Radartasik.com, JAKARTA - Sejumlah guru honorer dibuat terharu setelah membaca cuhatan Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani di Instagram miliknya pada Kamis, 17 Februari 2022.
Dalam unggahannya tersebut, Nunuk Suryani menceritakan dirinya berhasil selamat dari kecelakaan tunggal saat perjalanan menggunakan mobil dari Jakarta ke Solo.
Itu merupakan curhatan kedua Nunuk setelah sebelumnya di bulan yang sama dia juga menceritakan bagaimana dirinya selamat saat penerbangan menuju Jakarta. Ketika itu penerbangan dalam kondisi cuaca buruk sehingga pesawat beberapa kali mengalami turbulensi. Nunuk menceritakan bagaimana dia mengalami kecelakaan pada Sabtu (12/02/2021).
Saat itu, Nunuk dalam perjalanan darat dari Jakarta ke Solo. "Saat kecelakaan saya dalam posisi tidur pulas. Saya benar-benar tidak tahu apakah yang terjadi," kata Nunuk dalam Instagram-nya.
Perempuan bergelar profesor itu terbangun karena suara benturan yang sangat keras. Seketika Nunuk pun melafalkan takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Saat itulah Nunuk mengaku dirinya merasakan benar bahwa mukjizat itu nyata dan ada. Pasalnya kendati mobil yang dinaikinya kondisinya rusak berat, namun dirinya masih selamat dan hanya menderita luka ringan saja.
"Saya adalah saksinya. Rupanya Allah masih menginginkan saya untuk muhasabah melalui tazkirah," ucapnya.
Jika melihat dari foto yang diunggah Nunuk, terlihat jika kondisi mobil yang dinaikinya mengalami kerusakan yang cukup parah, mulai bagian depan hingga tengahnya.
Sontak curhatan Nunuk itu mengundang reaksi dari kalangan guru honorer. Sebagian besar dari mereka mendoakannya. "Ya, Allah Bu Nunuk kecelakaan. Alhamdulillah, selamat," kata Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih seperti dfikutip dari JPNN.com, Kamis (17/02/2021).
Heti bersama para guru honorer mendoakan agar Nunuk dan keluarganya selalu diberikan kesehatan, keselamatan, serta umur panjang. Harapan lainnya adalah agar Nunuk makin dekat dengan para guru honorer.
"Doa kami selalu bersama Bu Nunuk. Kami masih membutuhkan Bu Nunuk. Semoga ada kebijakan yang berpihak kepada guru honorer di seluruh Indonesia," pungkas Heti Kustrianingsih. (esy/jpnn)