Radartasik, BANDUNG – Kota Bandung mengukuhkan diri sebagai Kota Angklung. Alat musik tradisional ini sempat diklaim oleh beberapa negara termasuk negara tetangga.
“Iya dan memang berdasarkan fakta catatan sejarah (alat musik angklung) itu memang dari Bandung dan kelihatannya Kota Bandung lebih masif memperkenalkan, memainkan, dan membudayakan angklung,” ungkap Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Yana Mulyana mengatakan, pengukuhan ini ditandai dengan deklarasi. Dirinya berharap agar kesenian musik angklung bisa diterima oleh seluruh kelompok masyarakat termasuk dunia.
BACA JUGA:Kolotik Diharap Jadi Alat Musik Khas Kota Banjar
“Pemkot tidak bisa sendiri, kami berharap tentunya kepada para seniman, budayawan, pecinta angklung sama-sama terus bukan sekadar melestarikan tetapi terus berinovasi, berkreasi bagaimana angklung itu bisa semakin diterima oleh seluruh kelompok masyarakat termasuk dunia,” kata Yana ditemui usai acara.
Yana menjelaskan, sebagai tindak lanjut deklarasi Bandung sebagai Kota Angklung, pihaknya akan menyosialisasikan kepada seluruh kalangan masyarakat. Termasuk menjadikan angklung sebagai mata pelajaran ekstrakulikuler di sekolahan.
BACA JUGA:Pemuda Balokang Ciptakan Alat Musik Tradisional Kolotik dari Souvenir
“Tentunya entah itu nanti ekskul di sekolah-sekolah selama ini juga sudah, tetapi terus semakin disosialisasikan ke semua kalangan. Karena ini (angklung) juga bagian dari kebudayaan Kota Bandung,” jelasnya.
Sementara deklarasi Bandung Kota Angklung dibacakan oleh pemilik Saung Angklung Udjo yakni Taufik Hidayat Udjo yang disaksikan langsung Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Deklarasi berlangsung di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana.
“Kami, mewakili masyarakat Kota Bandung, yang mencintai seni dan budaya angklung meliputi para pengajar, pelajar, pengrajin, pemain, akademisi, pemerhati, dengan tokoh masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung, pada hari ini menyatakan bahwa angklung menjadi identitas baru Kota Bandung dengan sebutan ‘Bandung Kota Angklung’.” ucap Taufik saat membacakan deklarasi di Balai kota Bandung, Sabtu (21/5). (mcr27/jpnn)