Pemuda Balokang Ciptakan Alat Musik Tradisional Kolotik dari Souvenir

Pemuda Balokang Ciptakan Alat Musik Tradisional Kolotik dari Souvenir

radartasik.com, BANJAR - Erpan Rusdiana SIp, pemuda Desa Balokang Kecamatan Banjar penemu (Pecipta) alat musik tradisional Kolotik. 

Yakni, alat Pentatonis Sunda, inovasi dari sebuah souvenir menjadi alat musik dengan bernada khas.

Dia terpilih menjadi perwakilan pemuda pelopor Kota Banjar, di tingkat provinsi Jawa Barat, dalam bidang seni dan sosial budaya.

Erpan mengatakan, awalnya dari Kolotok yang biasa jadi souvenir, namun diubah menjadi alat musik tradisional yang memiliki nada, lalu namanya diganti jadi Kolotik.

"Menemukan instrumen nada pada Kolotik ini selama seminggu dan juga metode nada pada alat musiknya," kata dia kepada wartawan, Selasa (24/08/21) seusai penilaian dewan juri Provinsi Jabar. 

Dia menjelaskan, untuk memainkan alat ini menggunakan tangan cara dijepit antara ibu jari dengan jari telunjuk. 

Lalu mengikuti intruksi metode nada dari tangan, sehingga mengeluarkan nada yang sesuai irama.

Alat ini bisa dikolaborasikan dengan alat tradisional lainnya. Jika dimainkan dengan jumlah cukup banyak maka akan mengeluarkan suara yang menggema. 

"Saat ini kita sedang mengusulkan ke pusat (Haki), agar alat ini bisa di hak patenkan," jelasnya. 

Tim juri pemilihan Pemuda Pelopor Provinsi Jabar, Ediyana SE didampingi Ganjar Hidayat SSi MSi mengatakan, alat tradisional ini nantinya bisa menjadi ekstrakulikuler di sekolah. 

"Bisa juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Banjar, dengan adanya kebudayaan lokal seperti ini. Tentu sangat menarik wisatawan datang," ucapnya. 

Selain itu, Kolotik juga harus didukung secara legal dengan dilakukan hak paten. Jangan sampai nanti diakui oleh orang lain, tentu ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah daerah.

"Terlebih penemuan alat musik tradisional pertama di Indonesia. Maka perlu diurus hak patennya," ucapnya. 

Wakil Wali Kota Banjar, H Nana Suryana yang turut hadir, mengaku siap mendukung dan jika diurus hak patennya melalui pemerintah prosesnya bisa bisa lebih cepat.

"Mudah-mudahan bisa terwujud dan tercapai. Terlebih nanti juga jika menjadi bagian dari magnet wisata budaya di Kota Banjar menarik pengunjung lebih banyak lagi," ujarnya. (anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: