Selama Tiga Tahun Memimpin Jawa Barat, Kinerja Ridwan-Uu Dinilai Masih Rendah

Jumat 03-12-2021,09:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, BOGOR - Capaian kinerja Pemprov Jabar kepemimpinan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum masih dianggap rendah. Hal itu berdasarkan survei evaluasi tiga tahun kinerja Pemprov Jabar yang dirilis Jaringan Survei Pemuda Pelajar (JSPP) dan Rectoversi Institute.

Masyarakat menilai kinerja Pemprov Jabar secara umum berada di kategori rendah. Hanya 51 persen saja yang menyatakan kinerja pemprov baik, sisanya banyak yang menjawab tidak tahu.

Peneliti senior Rectoversi Institute Romdin Azhar menuturkan capaian itu menandakan hampir setengah masyarakat tidak tahu atau bahkan tidak pernah merasakan program-program Pemprov Jabar. Menurut Romdin, terlihat ada fenomena jomplang antara popularitas gubernur dengan para pembantu gubernur, seperti sekda, asda, kepala biro, atau OPD.

“Orang-orang dekat gubernur harus meningkatkan dirinya agar lebih dikenal, lebih mampu memahami, dan lebih giat mengimplementasikan visi dan arah-arah gagasan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar,” kata Romdin dalam keterangan resminya, Kamis (2/12/2021).

Romdin menambahkan program unggulan yang sudah cukup dikenal dan diterima masyarakat perlu mendapat perhatian dan pengelolaan yang baik.

Misalkan, Gerakan Maghrib Mengaji atau Satu Desa Satu Hafidz sebagai sebuah gerakan yang mungkin anggarannya sangat terbatas tetapi punya popularitas tinggi di masyarakat dibanding program lainnya.

“Program-program populer dapat dikembangkan agar dikelola oleh profesional, memberi manfaat lebih besar, dan mendapat perhatian, serta porsi anggaran yang lebih memadai,” jelasnya.

Berdasarkan hasil survei itu juga, Romdin mencatat warga Jabar memotret lima permasalahan prioritas yang dirasakan. Mulai dari susah lapangan pekerjaan, harga kebutuhan rumah tangga yang mahal, jalanan rusak, banjir, dan khawatir dengan generasi muda yang bermain gawai terus menerus.

“Semua OPD bergerak membantu menangani pandemi. Saat ini pun semuanya harus bergerak untuk memberi kontribusi dan solusi penyelesaian.”

“Program bukan sekadar program dan aktivitas seremonial yang menghabiskan anggaran, tetapi program juga harus memberikan manfaat yang besar untuk warga Jabar itu sendiri,” pungkas Romdin.

Kopdar Kepala Daerah

Forum inovatif Kopdar atau Komunikasi Pembangunan Daerah kembali digelar untuk pertama kali setelah terhenti 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19. Kota Bogor mendapat kehormatan sebagai tuan rumah pada pertemuan antara Gubernur Jawa Barat dengan bupati/wali kota se- Jawa Barat.

Adapun tema yang diusung pada Kopdar itu adalah Jabar Melompat di tahun 2022. Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil meminta komitmen bupati/wali kota untuk sama- sama bekerja dan memberi konstribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.

Emil sapaan Ridwan Kamil menuturkan akan ada banyak lompatan inovasi di yang akan dilakukan pada 2022, di antaranya melakukan upaya ketok pintu investor untuk mendatangkan investasi, proyek pembangunan, dan pekerjaan bagi masyarakat.

Menurutnya, pembiayaan melalui APBD hanya mencukupi 20 persen pembangunan. Kekurangannya harus didorong oleh investasi baik penanaman modal dalam negeri maupun asing.

“Akan ada lompatan-lompatan inovasi seperti kami dorong agar daerah ketok pintu untuk investasi-investasi di luar supaya tidak hanya mengandalkan APBD dalam membangun wilayahnya,” ujar Ridwan Kamil di Bale Gede Sentul Highland, Kabupaten Bogor, Selasa (30/11/2021).

Tags :
Kategori :

Terkait