Radartasik, TASIKMALAYA – Teka-teki kasus pembunuhan Juju Juariah (46), janda di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/05/22) kemarin hingga kini belum terungkap siapa pelakunya.
Aparat kepolisian dari Polsek Pagerageung dan Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut secara terang-benderang.
"Korban di rumah tinggal memang dengan keponakannya yang tidur di kamar atas. Hingga kini belum ada informasi bahwa saat kejadian ada yang bertamu ke lokasi kejadian," ujar Kapolsek Pageurageung, AKP Erustiana, Rabu (18/05/22).
BACA JUGA: Janda, Korban Pembunuhan di Pagerageung, Tasikmalaya Terlihat Baik-Baik Saja hingga Tengah Malam
"Hanya saja sebelum kejadian, anak keduanya dijemput temannya berangkat ke Jogjakarta ya sekitar jam 12-an (00.00 WIB, Red). Saat anaknya berangkat kondisi korban masih sehat. Ya diperkirakan kejadiannya jam 00.00 WIB hingga jam 04.00 WIB," sambungnya.
BACA JUGA:Tak Hanya Luka Gorok di Leher, Kedua Kaki Janda di Pagerageung Terikat Lakban
Dia menerangkan, berbagai luka di tubuh korban diakibatkan benda tajam. Dan di dalam rumah belum didapat informasi ada barang berharga yang hilang.
"Lukanya akibat benda tajam. Kalau barang-barang di dalam rumah apakah ada yang hilang sampai saat ini belum diketahui yah dan belum terindikasi," terangnya.
BACA JUGA: Janda, Korban Pembunuhan di Pagerageung, Tasikmalaya Tinggal Bersama Keponakannya
Terpisah, salah seorang saksi kasus tersebut, Punduh Kampung Godebag, Odin Thohidin (43) menuturkan, kondisi rumah toko (ruko) tempat korban ditemukan tewas saat kejadian dalam keadaan terkunci pintunya.
"Kondisi rumah saat kejadian terkunci dari dalam. Korban diketahui meninggal pertama kali ditemukan ponakannya yang tinggal di loteng (lantai 2). Korban tidurnya di warung, di sebuah kamar (musala, Red)," tuturnya.
Dia menambahkan, kemarin sekitar pukul 05.00 WIB, keponakannya sempat membangunkan korban untuk sholat Subuh. Namun karena kamarnya gelap, keponakannya hanya melihat tubuh korban seperti tidur dengan bagian kepala tertutup bantal.
"Jadi dikiranya masih tidur. Lalu jam 06.00 WIB dibangunkan kembali ketika sedikit ada cahaya, ponakannya kaget melihat ada bercak darah dan kaki korban terikat lakban warna hitam," tambahnya.
Jelas dia, usai itu ponakannya memberi kabar kondisi korban ke kerabatnya yang tinggal di dekat ruko dan menginformasikan kepada dirinya. Lalu, dia meneruskan informasi itu ke pihak kepolisian. (rezza rizaldi / radartasik.disway.id)