Radartasik, NEW DELHI - Cuaca ekstrem yang melanda India dan Pakistan sejak Maret 2022 lalu diprediksi akan melonjak kembali pada minggu mendatang. Diperkirakan suhu udara di kedua negara bertetangga itu bisa mencapai 50 derajat celcius.
Tak hanya itu, akibat gelombang panas tersebut tercatat hingga saat ini sudah 25 orang meninggal dunia.
BACA JUGA:Lakukan Pungli di Objek Wisata, 8 Pelaku Diamankan Polisi, Salah Satunya Ketua Karang Taruna
Gelombang panas khususnya terjadi di dekat pantai dan di sepanjang Lembah Sungai Indus. Prakiraan terbaru dari model GFS dan Eropa memprediksi di Asia Selatan dalam minggu mendatang terjadi peningkatan panas yang akan mencapai puncaknya pada 11-12 Mei.
Suhu tertinggi diperkirakan mendekati 50 derajat celcius khususnya di dekat perbatasan India-Pakistan.
Dikutip dari jawapos.com, berdasarkan catatan selama ini, biasanya di bulan Mei menjadi bulan terpanas di kawasan ini, dan pemulihan yang signifikan dari gelombang panas mungkin tidak akan terjadi hingga hujan dingin dari Monsun Barat Daya tiba pada Juni.
BACA JUGA:Polisi Cari Bocil yang Perlihatkan Kelamin kepada Perempuan Dewasa di Stadion Goentoer Darjono
Tetapi siklon tropis juga sering terjadi pada Mei di Samudera Hindia bagian utara, dan badai yang menerjang berpotensi membawa kelegaan dari gelombang panas.
Sementara itu, menurut Organisasi Meteorologi Dunia, India mencatat suhu terpanas pada Maret, dengan suhu maksimum rata-rata 33,1 derajat Celcius, atau 1,86 derajat di atas rata-rata jangka panjang. Pakistan mencatat pada Maret terpanas setidaknya selama 60 tahun terakhir.
BACA JUGA:Lakukan Pungli di Objek Wisata, 8 Pelaku Diamankan Polisi, Salah Satunya Ketua Karang Taruna
April merupakan rekor terpanas di India barat laut dan merupakan April terpanas keempat di seluruh India. Panas memuncak pada 1 Mei, ketika Nawabshah, Pakistan, mencapai 49,5 derajat Celcius. Ini suhu terpanas yang tercatat di Bumi sejauh ini pada 2022.
Sejauh ini, 25 kematian akibat gelombang panas telah dilaporkan sejak akhir Maret di negara bagian Maharashtra India, termasuk Mumbai. Kematian tambahan dilaporkan pada 25 April di negara bagian timur Odisha.
Satu aspek yang mengkhawatirkan dari gelombang panas saat ini adalah pemadaman listrik skala besar yang telah terjadi. Hal ini memicu berkurangnya ketersediaan AC karena kekurangan daya.