Pasangan Lansia Warga Rajapolah Meninggal, Keluarga Korban Kecewa pada Satgas

Selasa 06-07-2021,14:00 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK.COM, RAJAPOLAH — Engkus (68), warga Kampung Cirangkong Desa Dawagung Kecamatan Rajapolah menghembuskan nafas terakhirnya setelah terpapar Covid-19, Senin (5/7/2021).

Di tengah kabar duka ini, Rina Mulyani yang merupakan anak pertama Engkus mengaku kecewa karena tidak ada perhatian sama sekali dari RT, RW, pemerintah desa dan Satgas Covid-19 Kecamatan Rajapolah.

Padahal, kata dia, sudah laporan terkait kondisi ayahnya dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. “Sampai tadi pagi (kemarin) mau meminjam mobil ambulans ke Puskesmas Rajapolah, namun malah banyak alasan,” kata dia.

“Saya sakit hati, tidak ada perhatian sama sekali. Mau pinjam mobil juga susah, sampai nyawa bapak tidak tertolong. Padahal dari pukul 05.30 WIB sudah meminta tolong untuk membawa bapak ke rumah sakit,” ujarnya saat dihubungi Radar, Senin (5/7/2021).

Kata Rina, keluarga sudah menghubungi Puskesmas Rajapolah dari Senin pagi, namun tidak kunjung datang untuk membawa ke rumah sakit.

“Sampai-sampai suami menyusul ke puskesmas. Namun, ketika sudah tiba di lokasi pihak puskesmas tetap banyak alasan, banyak prosedur, padahal ini sudah sangat darurat,” kata dia, menjelaskan.

Pada situasi panik, kata dia, adiknya mencoba meminjam mobil ambulans Puskesmas Jamanis. Bersyukur, mobil ambulans ada dan bisa dipinjam untuk membawa ayahnya ke rumah sakit. “Namun, sayangnya saat ambulans dari Jamanis sampai di rumah saya, bapak sudah meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB,” ujarnya.

Baca juga : Pasangan Lansia Warga Rajapolah Meninggal, Begini Kata Kepala Puskesmas

Padahal, kata dia, kondisi ayahnya sudah sedikit lebih baik dari sebelumnya. Hanya, Senin ini menjadi kurang semangat karena oleh keluarganya merasa dijauhi. Kemudian, dari RT, punduh dan yang lainnya tidak datang pada saat ibu meninggal. Sehingga pikirannya merasa terpukul sekali dengan kondisi seperti ini.

“Sehari ini (kemarin) kondisi bapak menjadi down hingga stres. Padahal, Covid-19 ini harusnya diberi dukungan. Kami sangat menyayangkan mulai RT dan warga malah takut. Meskinya bukan dijauhi penyakit seperti ini, harusnya diberi dorongan dan motivasi agar semangat,” kata dia.

“Sudah dimakamkan di pemakaman umum. Lokasinya di Kampung Cirangkong tepat berdampingan dengan makam ibu yang telah meninggal dunia beberapa hari lalu,” ujarnya.

Rina menjelaskan, ibunya yang bernama Tati Herawati (61) telah lebih dulu meninggal pada Sabtu (3/7/2021). Sebelumnya sempat dirawat di RS TMC pada Kamis (1/7/2021) malam.

“Memang ibu mengidap penyakit bawaan, diabetes dan bapak penyakit lambung. Dari dulu sudah kronis. Saya sudah laporan ke RW dan Satgas Covid-19, tapi malah disarankan lebih baik isolasi mandiri. Padahal jelas ada gejala dan penyakit bawaan,” kata dia.

“Tapi kan seharusnya ada yang datang juga melihat, memberikan penjelasan atau seperti apa langkah yang terbaik.Namun, ini malah dibiarkan, bahkan tadi RT juga diberitahu tidak kunjung datang,” ucapnya.

Nurman, suami dari Rina menyebutkan ketika ibu mertuanya dirawat di TMC sempat mendatangi Puskesmas Rajapolah untuk meminta bantuan perhatian terhadap kedua mertuanya yang terpapar Covid-19.

Tags :
Kategori :

Terkait