Pemkab Tasikmalaya Fokus Benahi Pelayanan Publik, Bupati Cecep Ingatkan Kinerja Aparatur

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Bupati TASIKMALAYA H. Cecep Nurul Yakin mendorong seluruh aparatur daerah untuk terus berbenah dan meningkatkan kinerja pelayanan publik. 

Hal itu disampaikan saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Oproom Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Senin 10 November 2025.

Bupati Cecep menegaskan, bimtek ini menjadi momentum penting bagi perangkat daerah untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan dalam mencapai target SPM di Kabupaten Tasikmalaya.

“Kegiatan Bimtek ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan serta meningkatkan capaian Standar Pelayanan Minimal,” ujarnya.

BACA JUGA:Kuota Haji Tasikmalaya Dipangkas 80 Persen, Calon Jemaah Alami Kerugian Psikologis dan Finansial

Ia juga mengapresiasi seluruh peserta bimtek, baik dari unsur perangkat daerah pengampu urusan wajib pelayanan dasar maupun perencana dan pengelola SPM, atas komitmen mereka memperbaiki kualitas pelayanan publik.

“SPM bukan sekadar indikator administratif, tetapi tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik yang berkeadilan dan berorientasi pada masyarakat,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Cecep turut menyoroti capaian pelaksanaan SPM Kabupaten Tasikmalaya yang saat ini berada di angka 66,41 persen dengan realisasi anggaran 53,44 persen. 

Capaian tersebut menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Triwulan III 2024) yang mencapai 78,20 persen, atau terjadi penurunan sekitar 11,79 persen.

BACA JUGA:Cegah Korupsi Sejak Dini, Pemkot Tasikmalaya Tingkatkan Peran Inspektorat Daerah

Menanggapi hal itu, Bupati Cecep menilai penurunan capaian SPM bukanlah kegagalan, melainkan tantangan yang harus dijadikan refleksi untuk memperbaiki kinerja ke depan.

“Penurunan capaian ini menjadi catatan penting dan refleksi bersama. Kita harus melihatnya bukan sebagai kegagalan, tetapi sebagai tantangan dan alarm peringatan sekaligus dorongan untuk berbenah,” tandasnya.

Sumber: