Pemuda Pemerkosa Nenek di Tasikmalaya Resmi Jadi Tersangka, Akui Mabuk Sebelum Beraksi
Pemuda pemerkosa nenek saat diperiksa di Mapolres Tasikmalaya, Rabu 29 Oktober 2025. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres TASIKMALAYA resmi menetapkan P (21), pemuda asal Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten TASIKMALAYA, sebagai tersangka kasus pemerkosaan terhadap seorang nenek berusia 85 tahun.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, membenarkan bahwa pelaku telah ditahan usai menjalani pemeriksaan intensif.
“Ya, benar. Tersangka sudah kami tetapkan dan ditahan sejak semalam,” ujarnya, Rabu 29 Oktober 2025.
Menurut Ridwan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi bukti kuat, termasuk hasil visum et repertum dari RSUD dr. KHZ Musthafa Tasikmalaya.
BACA JUGA:BNI Salurkan 109.000 KPR Subsidi Dukung Program 3 Juta Rumah
“Dari hasil pemeriksaan medis ditemukan luka di bagian sensitif korban, yang menguatkan dugaan tindak asusila tersebut. Hasil visum itu kami jadikan alat bukti tambahan,” jelasnya.
Atas perbuatannya, P dijerat dengan pasal tentang tindak pidana persetubuhan dan kekerasan seksual terhadap lansia sebagaimana diatur dalam KUHP serta Undang-Undang Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Tersangka terancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara,” tegas AKP Ridwan.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku menyesal dan berdalih nekat melakukan tindakan bejat itu karena pengaruh minuman keras jenis arak.
BACA JUGA:Cara Cek Utang dan Skor Kredit Lewat SLIK OJK 2025 Paling Mudah, Cepat dan Gratis Tanpa ke Bank
“Saya nyesal, gak akan saya ulangi lagi. Waktu itu saya mabuk,” ucap P di hadapan penyidik.
Ia mengaku membeli dua botol arak seharga Rp50 ribu per botol dan menghabiskannya sendirian dalam waktu dua jam.
Dalam kondisi mabuk berat, pelaku kemudian berjalan keliling kampung hingga akhirnya masuk ke rumah korban dan melakukan perbuatan tak senonoh tersebut.
Sementara itu, kondisi korban kini berangsur membaik setelah sempat mengalami trauma mendalam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: