Kabupaten Tasik Nomor 2 se-Jabar, Tingkat Kematian Covid-19, Juaranya Ciamis
Reporter:
agustiana|
Kamis 03-06-2021,18:53 WIB
SINGAPARNA - Kabupaten Tasikmalaya masuk tiga besar kota/kabupaten di Jawa Barat (Jabar), soal tingkat kematian tertinggi akibat pandemi Covid-19, Kamis (3/6).
Hal ini selaras dengan tingkat kepatuhan protokol kesehatan (Prokes) masyarakat nya yang minim.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua dengan persentase 3,62 persen dibawah Kabupaten Ciamis 3,63 persen di peringkat pertama dan diatas Kabupaten Karawang 2,41 persen di peringkat ketiga.
Dari data SIGESIT 119 atau Sistem Terpadu Penanganan Kondisi Kedaruratan dalam Bidang Kesehatan Pemkab Tasikmalaya tentang Kasus Covid-19 tercatat 126 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia.
Sebanyak 3.283 warga Kabupaten Tasikmalaya sembuh atau selesai isolasi/ perawatan.
Dalam isolasi dan perawatan sebanyak 46. Dan total keseluruhan yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.455.
Wakil Bupati Tasikmalaya, H Cecep Nurul Yakin SPd MAP mengatakan, tingkat kematian tertinggi ini se-Jawa Barat harus menjadi warning bagi semua baik pemerintah maupun masyarakat dalam penanganan dan penerapan protokol kesehatan.
"Ini menjadi warning buat kita semua, supaya kita lebih sama-sama mengendalikan. Sekali lagi Covid-19 ini nyata adanya, sehingga Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya sampai ke RT Siaga sudah bekerja dengan baik," ungkap Cecep, kepada wartawan.
Menurutnya, Kabupaten Tasikmalaya ini sudah bekerja lebih awal sampai di tingkat desa dan RT Siaga.
Bahkan ketika BNBP berkunjung ke kabupaten sudah disampaikan dan pusat menyarankan supaya dibentuk satgas sampai ke tingkat desa.
"Akan tetapi di Kabupaten Tasikmalaya kan sudah ada dan dibentuk Satgas sampai ke tingkat desa dan RT Siaga. Ini membuktikan kesiapan kita yang sudah matang sampai ke struktur tingkat bawah," paparnya.
Pada intinya, terang dia, angka kematian akibat Covid-19 ini, menjadi warning bagi daerah untuk bekerja keras dan berikhtiar, memastikan dan melindungi masyarakat dengan segala cara.
"Mudah-mudahan kita diberikan kelancaran, dan digerakkan semua perangkat yang ada. Semua OPD dan Satgas bekerja dengan baik. Dan yang paling penting kerja dari nakes yang mendorong penanganan termasuk asupan makanan untuk imun dimaksimalkan, baik untuk anak-anak dan lansia," jelasnya.
Dia menambahkan, ketika peningkatan jumlah kasus Covid-19 meningkat, tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan termasuk harus menjadi warning.
Akan tetapi kesadaran memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan, desinfektan dan menjaga jarak sudah mulai luntur.
"Maka saya pikir ini harus digerakkan kembali, kepatuhan penerapan protokol kesehatan, apalagi ketika tingkat kasus Covid-19 ini meningkat kembali," tambah dia.
Direktur Utama (Dirut) RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dr Iman Firmansyah MMKes mengatakan, jumlah kasus kematian di Kabupaten Tasikmalaya sampai saat ini sudah mencapai 126 orang meninggal dunia karena positif Covid-19.
"Adapun data dari Maret 2020 sejak muncul Covid-19 sampai 2 Juni 2021 itu tercatat di kami ada 119 pasien yang meninggal karena positif Covid-19," jelas dia.
Dia menerangkan, dalam kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19, awalnya ada yang positif juga komorbid atau penyakit penyerta seperti stroke, hipertensi, gula dan ISPA, setelah di rawat di rumah sakit positif.
"Jadi ada yang pas dibawa ke rumah sakit positif Covid-19 dulu, ada juga yang komorbid memiliki riwayat penyakit dulu lalu positif Covid-19. Dan hampir dari 119 ini hampir 50 persen sudah usia lanjut," terang dia.
Kemudian, lanjut dia, secara keseluruhan 119 pasien terpapar Covid-19 ini tidak melakukan atau mempunyai riwayat perjalanan dari luar daerah. Termasuk tidak melakukan mobilisasi.
"Jadi rata-rata terpapar dari yang lain, seperti keluarga, ataupun terpapar oleh orang yang datang dari luar daerah ke Kabupaten Tasik. Jadi harus lebih diketatkan lagi 5 M nya," ungkap dia.
Dia mengingatkan juga untuk mengurangi mobilitas untuk tidak berkerumun.
Karena dengan banyaknya yang positif Covid-19 ini kemungkinan kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ini bisa kembali bertambah.
Pada intinya, tambah dia, kesadaran penerapan protokol kesehatan harus ditingkatkan lagi jangan sampai menurun dalam menggunakan masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, mencuci tangan dan prokes-nya.
"Apalagi jumlah penderita Covid-19 ini belum menurun masih cenderung meningkat. Jadi yang paling tinggi kasusnya itu Desember 2020 lalu," ujarnya.
Apalagi, tambah dia, setelah mudik lebaran dan libur panjang cenderung kasus Covid-19 ini meningkat.
Terlihat dari keterisian tempat tidur ruang isolasi RSUD SMC sebanyak 36 terisi 33 ruang isolasi untuk pasien Covid-19 ini. (diki/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: