Ajengan Iman Dikeroyok Sejumlah Orang di Karangjaya Tasik, Ini Gara-Garanya..
Reporter:
syindi|
Rabu 02-06-2021,09:30 WIB
TASIK — Ajengan Muda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tasikmalaya Iman Darusman mendapat perlakuan kekerasan bersama dua rekannya di Jalan Raya Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya sekitar pukul 11.30 pada Selasa (1/6/2021).
Dia dicegat sekelompok massa dan diminta turun dari mobil kemudian dipukuli di tempat. Hal ini, bermula, ketika ajengan Iman mendapat informasi dari Forum Gunung Pangajar bahwa sekretariat tersebut didatangi sekelompok massa yang mempersoalkan perbatasan wilayah antara Cineam dan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Yang menuding ada pencabutan patok batas yang dilakukan Forum Gunung Pangajar .
“Mendengar informasi itu (sekelompok massa datang, Red), saya langsung menuju sekretariat dari Kota Tasikmalaya. Sesampainya di sana kondisi sekretariat (Forum Gunung Pangajar) sudah sepi dan atribut kami sudah dipereteli,” ujarnya menceritakan kepada Radar, kemarin.
Namun sekitar pukul 11.30, setelah dirinya memasangkan kembali atribut Forum Gunung Pangajar. Dirinya bergegas menuju kampung halamannya yang tidak jauh dari sekretariat. Tetapi di perjalanan, dia dihadang puluhan orang dan beberapa diantaranya meneriakinya agar turun dari mobil.
“Sambil menghadang mobil yang kami tumpangi, ada sekitar 20-30 orang, beberapa diantaranya meneriaki saya untuk turun,” katanya.
Ketika rekannya memarkirkan mobil, ajengan Iman turun menghampiri sekawanan orang itu untuk ber-tabayyun. Sayangnya, beberapa orang langsung melayangkan bogem mentah kepadanya, tanpa ada pembicaraan sedikit pun.
“Memang tidak semua, tapi ada mungkin belasan yang menghampiri saya. Kedua rekan saya juga diserang, tapi kebanyakan yang lainnya seperti mengincar saya,” keluh dia.
Di lokasi kejadian pun, kata dia, jauh dari pemukiman warga. “Jadi memang tidak ada warga saat itu, dan saya langsung menaiki kendaraan untuk mencari fasilitas kesehatan,” kata dia.
Ajengan Iman menceritakan sebelumnya massa tersebut sempat mendatangi sekretariat Forum Gunung Pangajar. Untuk menanyakan tapal batas antara Cineam dan Karangjaya.
Dia menambahkan kelompok orang tersebut mengklaim bahwa posisi sekretariat Forum Gunung Pangajar berada di wilayah Cineam.
“Kita juga heran, terus apa persoalannya. Toh kehadiran forum ini kan untuk advokasi warga sekitaran Gunung Pangajar yang mana direncanakan menjadi galian tambang batu andesit, kenapa soalkan itu ke kami,” ceritanya.
Ajengan Iman mengakui sejak empat tahun terakhir, dirinya bersama sejumlah pegiat lain tengah konsen mengadvokasi dampak dari galian pasir di gunung tersebut. Selain itu, mereka juga konsen mengadvokasi karyawan yang haknya tidak diberikan perusahaan.
BERITA TERKAIT:
“Kami di sana pun atas permintaan karyawan, berupaya menjamin agar utang perusahaan ke karyawan diserahkan. Termasuk kami juga mendorong agar urusan Amdal-nya dituntaskan, yang alhamdulillah beberapa waktu ke depan sidangnya akan dilaksanakan,” bebernya yang juga pernah menjadi aktivis IPNU.
Di lain pihak, sekelompok massa itu malah menyoalkan urusan perbatasan wilayah terhadap Forum Gunung Pangajar.
Ajangan Iman menduga dia dipukuli karena membuat status pada Whatsapps dengan postingan 'Ayu ting-ting'. ”Jadi memang maksud saya, urusan batas wilayah kok nyelonong ke forum yang tidak ada sangkut pautnya, jelas alamat palsu atau salah alamat,” selorohnya.
Atas kejadian tersebut, dia pun sekitar pukul 16.00 membuat laporan ke Polres Tasikmalaya Kota.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kita AKP Septiawan Adi Prihartono mengatakan soal laporan penganiayaan tersebut pihaknya akan menindaklanjuti melalui penyelidikan. “Laporan sudah kami terima dan akan kami tindaklanjuti,” singkatnya.
(igi/rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: