Positif Covid-19 di Bungbulang Bertambah, Aktivitas Warga Sekampung Dibatasi

Positif Covid-19 di Bungbulang Bertambah, Aktivitas Warga Sekampung Dibatasi

BUNGBULANG - Jumlah warga yang dinyatakan positif Covid-19 di Kecamatan Bungbulang terus bertambah. 

Hingga Jumat (21/5/2021), jumlah warga yang dinyatakan positif Covid-19 menjadi 37 orang.

Dari jumlah tersebut, 35 orang diisolasi di gor desa, sementara dua lainnya dirawat di RSUD dr Slamet Garut karena mengalami gejala.

Camat Bungbulang Caca Rifai mengatakan dari hasil swab lanjutan terhadap 74 orang warga di kampung tersebut, diketahui 13 diantaranya positif Covid-19. 

“Jadi sekarang yang diisolasi di GOR ada 35 orang, jumlah yang positif 37 orang,” ujar Caca saat dihubungi wartawan, Jumat (21/05/21).

Selain melakukan isolasi, pihaknya juga melakukan lockdown terhadap 144 Kepala Keluarga (KK) warga kampung tersebut. Aktivitas warga dibatasi. 

Warga yang diperbolehkan keluar kampung yang sudah dinyatakan negatif, sementara warga luar kampung dilarang masuk ke kampung tersebut.

“Yang kondisinya belum dipastikan (belum di-swab dan dinyatakan negatif), tidak boleh keluar, itu diberlakukan sejak Selasa (18/05/2021) hingga 10 hari ke depan,” jelasnya.

Caca menuturkan untuk memastikan tidak ada lagi warga di kampung tersebut yang terpapar Covid-19, pihaknya berencana melakukan test swab bagi semua warga. 
Sementara, warga yang diisolasi saat ini terus mendapat pengawasan dari petugas kesehatan.

“Di gor desa diawasi tenaga kesehatan, ada petugas yang mantau, tiap pagi dijemur, makan dijamin, kalau ada yang memburuk (kondisi kesehatan), kita rujuk ke rumah sakit,” katanya.

Ditemui terpisah, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengungkapkan Pemkab Garut sebenarnya sudah mempersiapkan tempat isolasi bagi warga kampung tersebut. Namun, warga meminta diisolasi di kampung mereka. 

Karenanya, pemerintah akhirnya mengirim petugas kesehatan untuk berjaga di tempat isolasi di kampung tersebut. 

“Untuk jatah hidupnya kita ada stok di Dinsos, dikirim ke sana hari ini (kemarin, Red), kami juga sedang persiapan (logistik) jaga-jaga kejadian yang sama di daerah lain,” katanya.

Helmi mengaku masih belum bisa memastikan awal mula warga hingga terpapar Covid-19. Namun, kecurigaan petugas, penyebarannya berawal dari kontak lokal warga atau kontak diantara warga di kampung tersebut.

“Klaster darimana, ini belum jelas, petugas sedang menelusuri. Ada beberapa kecurigaan, tapi yang menguat adalah kontak lokal, kontak antar warga,” paparnya. (yana/KlikGarut)





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: