Diduga Covid, Tahanan Kasus Tipu Gelap Mobil di Polsek Indihiang Meninggal Disel

Diduga Covid, Tahanan Kasus Tipu Gelap Mobil di Polsek Indihiang Meninggal Disel

KOTA TASIK - Mapolsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (18/05/21) pagi sempat geger, karena salah seorang tahanan dengan kasus tipu gelap mobil, ditemukan tak bernyawa di selnya.

Diduga, tahanan berinisial RH (50), warga Buah Batu Kota Bandung ini meninggal dunia karena serangan jantung dan Covid-19.

Kini jasad RH telah dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya untuk divisum Tim Identifikasi Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.

"Ya memang benar, satu tahanan (RH, Red), tadi pagi ditemukan tahanan lainnya yang menginformasikan kepada penjaga (sudah meninggal dunia)," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan kepada radartasik.com.

Terang dia yang ditemui di kamar mayat, Selasa sore, saat dicek tubuh tahanan itu sudah dingin. Artinya dalam kondisi nadinya sudah tak ada detak jantungnya.

"Kemudian kami bawa ke kamar mayat RSUD Kota Tasik untuk dipastikan penyebab kematiannya. Tahanan tersebut berada di Polsek Indihiang sejak 02 April 2021 lalu," terangnya.

"Tahanan itu terjerat kasus penggelapan kendaraan bermotor dan sedang berproses pelimpahan P21, karena kemarin baru P19 dari Kejaksaan," sambungnya.

Beber Doni, berdasarkan informasi dari anggota Kepolisian yang berjaga di sel Polsek Indihiang, tak ada tanda-tanda bahwa tahanan tersebut sedang sakit.

"Karena setiap pagi sebagaimana prosedurnya petugas jaga mengecek para tahanan bagaimana kesehatannya atau ada yang sakit," bebernya.

Karena, tambah Doni, pihaknya selalu menanyakan kepada para tahanan setiap pagi bagaimana kondisi kesehatannya.

"Hasil visum sementara visual luar tak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan tak ada tanda pukulan benda tumpul," tambahnya.

Kemungkinan besar, jelas Doni, RH ada penyakit jantung. Namun kepastiannya harus ada autopsi dan pihaknya masih menunggu keluarga korban yang sedang dalam perjalanan. 

"Kalau memang nanti diperlukan dan pihak keluarga menginginkan kepastian penyebab kematiannya, kita akan fasilitasi dengan autopsi," jelasnya.

Pihaknya pun melakukan pengecekkan hasil visum dan rapid antigen. Hasilnya positif Covid-19. 

Maka, kini kondisi di Mapolsek seluruh anggota sebanyak 42 orang telah di-swab serta 12 tahanan lainnya.

"Untuk anggota Polsek tadi sudah di-swab dan langsung mengisolasi anggota yang jaga serta berinteraksi dengan tahanan. Dan tahanan lainnya juga yang satu sel kontak erat, dan yang mengangkat jenazah sudah diswab hasilnya negatif," tukasnya.

Disinggung apakah pelayanan di Mapolsek akan terganggu, kata Doni, pelayanan tetap berjalan dan dilokalisir lokasi yang jadi tempat tahanan meninggal, yaitu area tahanan. 

"Lalu kita pindahkan sementara para tahanan lainnya ke Polres dan selnya kita sterilisasi dengan disinfektan. Kondisi terakhir kesehatannya sehat semua tak ada yang sakit," katanya.

Terpisah, Kuasa Hukum RH, Damas menuturkan, pihaknya telah menerima kabar bahwa kliennya meninggal dunia tadi pagi sekira pukul 09.00 WIB dari Polsek Indihiang.

"Informasi dari pihak Polsek. Tapi belum tahun penyebabnya apa, tapi jenazahnya sudah dibawa ke rumah sakit. Sejauh ini informasi keterangan keluarga klien sementara tak ada riwayat jantung," tuturnya.

Walaupun demikian, pihaknya tak mengetahui secara detail hasil medis sementara seperti apa. Tapi barusan dia mendapat informasi indikasi sakit jantung. 

"Hasil antigennya juga informasinya positif. Tapi ya kita masih kordinasi dulu dengan pihak keluarganya apakah pemakamannya akan di mana, atau di pemakaman khusus Covid masih kita komunikasikan juga dengan penyidik Kepolisian. Pihak keluarga sudah menerima dengan iklas kejadian ini," ucapnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: