Pecahan Rp5.000 Baru untuk Lebaran Paling Diminati Warga Kota Tasik

Pecahan Rp5.000 Baru untuk Lebaran Paling Diminati Warga Kota Tasik

TASIK - Jelang Idul Fitri 2021, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya menyediakan uang cash berbagai pecahan sebanyak Rp 2,1 triliun. Terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) sebesar 91 persen atau 1,95 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar 9 persen atau Rp 185 miliar. 


Bagi masyarakat Priangan Timur yang akan menukarkan uangnya bisa dilakukan di seluruh bank yang ada di Priangan Timur. 

”Kami siapkan Rp 2,1 triliun untuk Priangan Timur, adapun secara nasional BI menyediakan Rp 152 triliun,” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Nurcipto saat Konferensi Pers di Batukaras Kabupaten Pangandaran, Jumat (7/5/2021).

Ia mengatakan Bank Indonesia setiap tahunnya mempersiapkan kebutuhan uang masyarakat jelang Idul Fitri. Penyediaan uang cash menjelang lebaran ini berdasarkan pengajuan yang disampaikan seluruh bank. 

”Setelah dapat angka proyeksi dari tiap bank, kami rekap semuanya, nah itulah yang kami jadikan angka kebutuhan Priangan Timur sebenarnya,” ujarnya.

Realisasi perbankan dalan rangka pemenuhan uang Idul Fitri hingga Hari ini tercapai 99 persen dari proyeksi.  Pecahan yang paling banyak ditarik oleh perbankan yakni pecahan Rp 5.000 yang ditarik perbankan sebanyak 8.596.000 bilyet.  “Artinya pecahan uang yang paling banyak ditukar oleh masyarakat yakni pecahan uang Rp 5.000,” katanya. 

Ia mengatakan tingginya angka kebutuhan masyarakat terhadap uang cash berbagai pecahan saat Idul Fitri bukan hal baru, sehingga BI kerap melakukan rapat koordinasi penetapan besaran uang yang dibutuhkan, satu bulan menjelang datangnya Ramadan.

Untuk tahun ini, lanjut Nurcipto, angka kebutuhan uang cash dipatok hingga Rp 2,1 triliun, angka itu terjadi penurunan dibanding tahun lalu di angka Rp 2,8 triliun. “Penurunannya sekitar 14 persen dibanding tahun lalu,” ujar dia merinci.

Penurunan ini dikarenakan berbagai faktor diantaranya karena adanya penurunan penghasilan masyarakat di tengah pandemi ini, sehingga berpotensi mengurangi minat kebutuhan uang cash. “Kondisi ekonomi masih dalam pemulihan akibat pandemi,” ujarnya. 

Faktor lainnya yakni terbatasnya mobilisasi pemudik. “Masyarakat berpikir, buat apa bawa uang banyak-banyak, kan tidak bisa pulang,” kata dia. Selain itu, penurunan kebutuhan uang cash juga dipengaruhi karena masa libur Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan yang lebih pendek dibanding tahun sebelumnya.

“Semakin lama masa liburan, maka bakal semakin banyak uang yang ditarik. Sebaliknya, semakin pendek liburan, uang yang ditarik pun sedikit dan tentu ini berpengaruh terhadap kebutuhan uang cash,” kata dia.

Ia menambahkan, selain penukaran uang baru, BI Tasikmalaya juga menyediakan uang pecahan baru Rp 75.000. BI membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki sebanyak-banyaknya Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) RI 75 .

”Silahkan saat ini untuk satu KTP bisa menukar hingga 100 lembar uang Rp 75.000, dan uang tersebut bisa dipakai untuk bertransaksi, bukan hanya untuk koleksi, “ katanya. (na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: