Tokoh Muda Kota Tasik, Tetap Berkarya Tuangkan Nalar Kritis Lewat Menulis

Tokoh Muda Kota Tasik, Tetap Berkarya Tuangkan Nalar Kritis Lewat Menulis

CIHIDEUNG — Meski tengah menjalani perawatan atas sakit gagal ginjal, Tokoh Masyarakat Kota Tasikmalaya Asep Suherlan terus berkontribusi melalui ide dan pemikirannya. Dituangkan dalam sebuah buku kumpulan puisi dan pantun bertajuk Konstruktif antara Idealisme dan Realita.


Pria kelahiran 16 Maret 1976 ini, mengenal puisi sejak duduk di bangku sekolah dasar. 

Menjuarai lomba di berbagai tingkatan, hingga menginjak remaja ia terus berkiprah sampai mengikuti lomba di tingkat Kabupaten Tasikmalaya.

Selain di usia remaja hingga pemuda, ia aktif di remaja masjid, Karang Taruna, KNPI, Pemuda Pancasila sampai menjadi Ketua Ormas Forum Cempaka. 

Selain itu, Asep juga aktif di berbagai organisasi sebagai santri kalong sejumlah pondok pesantren di Kota Tasikmalaya.

Namun, pada awal Februari 2021 lalu ia mulai terbersit mendokumentasikan celotehan atau idenya dalam berpantun ke dalam sebuah buku. 

Ketika ia sering membuat pantun dengan spontan saat menjalani cuci darah di RSUD dr Soekardjo, baik terhadap perawat atau pasien lain yang sama-sama menjalani pelayanan.

”Ada yang bilang ke saya, kenapa tidak dibuat dan dikemas dalam kumpulan pantun. Respons ini dari perawat yang sering dengar saya berpantun saat pelayanan, termasuk dari pasien lain,” ujar Asep kepada Radar, Minggu (18/4/2021).

Baca juga : Melawan Hoaks, Mulailah dari Diri Sendiri dan Keluarga

Ia pun mulai terpikir untuk menyusun pantun-pantun dalam bentuk tulisan. Kemudian memulainya dibantu istri, Zulfa Nurul Fajar S SOs dalam penulisannya, dan diluncurkan tepat hari pertama bulan ramadan tahun ini.

”Bukan penyair pro, atau berlatarbelakang pendidikan sastra. Tetapi, ini bentuk aktualisasi ide dan pemikiran saya supaya bangkit dan optimis menjalani hidup, ditengah kondisi saya secara medis mengidap penyakit permanen (gagal ginjal, Red),” tuturnya.

Melalui buku tersebut, Asep berupaya menyampaikan berbagai perspektifnya tentang fenomena yang berkembang di masyarakat belakangan ini. 

Kritik sosial, bahasan agama, termasuk pesan moral, dituangkan pada buku sekitar 50 halaman tersebut.

“Lewat karya sederhana ini, saya mencoba menyampaikan pesan beragam. Mulai dari, bagaimana membangun hubungan pribadi dengan khalik, berkeluarga harmonis, fenomena sosial masayrakat, serta aktualisasi sebagai warga negara,” kata Asep menceritakan.

Lewat buku tersebut, ia berharap bisa menggairahkan kembali minat baca, terutama generasi muda. 

Di mana, era digital ini puisi atau pantun terbilang tidak sepopulis 'mainan' generasi milenial yang nyaris semua berbentuk visual video.

”Anak muda hari ini supaya tidak lupa rasa. Apa itu puisi dan pantun, memotivasi mereka syukur-syukur jiga bisa berkarya,” harap mantan RW 08 Cempakawarna 17 Tahun tersebut.

Pada proses produksinya, kata Asep, ia dibantu sejumlah relasi yang mendukung supaya buku itu bisa dicetak dan diperbanyak. 

Selain juga menggunakan modal usaha istrinya, lantaran Asep berkeinginan keras untuk mendokumentasikan ide-idenya lewat sebuah buku.

”Ini salah satu ihtiar saya untuk bangkit, berkontribusi dan memperbaiki nasib. Alhamdulillah respons beberapa pembaca cukup positif. Bahkan ada Ketua KPU sempat diskusikan kaitan buku ini dengan saya, Kang Ade Zaenul Muttaqien, ia mengapresiasi karya sederhana saya ini,” sambung Asep.

Sementara itu, Istri Asep Suherlan, Zulfa Nurul Fajar S SOs mengungkapkan ia dan suami mencetak sekitar 150 eksemplar buku tersebut. 

Berisi tentang ide dan pemikiran Asep yang selama hidup mendedikasikan untuk hadir ditengah keresahan atau fenomena yang terjadi di masyarakat, sebagai seorang aktivis.

”Sehingga, ketika Kang Asep tidak bisa terjun ke jalan ia tuangkan ide dan pemikiran lewat tulisan ini. Beberapa halaman awal juga didominasi tentang kritik sosial,” ucap Zulfa.

Masyarakat yang hendak memiliki buku Konstruktif antara Idealisme dan Realita, bisa mengunjungi Kontrakan Ajimat C1 RT/RW 01/13 Kelurahan Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Mau pun menghubungi melalui nomor telepon 082316617942 dan 081221033462. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: