Korban Siklon Tropis NTT Capai 174 Meninggal, 48 Lainnya Hilang
Reporter:
radi|
Senin 12-04-2021,09:54 WIB
KUPANG — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat dampak dari siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 174 orang. Sementara 48 orang lainnya hingga kini masih hilang.
“Data terbaru sebanyak 174 orang meninggal dunia di NTT, dan 48 orang masih hilang. Di Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah korban jiwa masih tetap sebanyak 2 orang,” ujar Doni dalam konferensi pers secara virtual dari Posko Kantor Gubernur, Kupang, NTT, dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (11/04/21).
Adapun rincian jumlah korban di NTT sebanyak enam orang meniggal dunia di Kota Kupang, hilang nihil. Di Kabupaten Flores Timur 71 orang meninggal dunia dan lima hilang, di Kabupaten Malaka tercatat enam orang meninggal dunia.
Selanjutnya di Kabupaten Lembata 46 orang meninggal dan 22 hilang, di Kabupaten Alor 28 orang meninggal dunia dan 13 hilang.
Di Kabupaten Sabu Rajua tercatat tiga orang meninggal dunia dan 5 orang hilang. Di Kabupaten Kupang 12 orang meniggal dunia dan tiga masih hilang. Sementara Kabupaten Ende dan Sikka masing-masing satu meninggal dunia.
Terkait masih banyaknya korban hilang yang tersebar di berbagai lokasi, BNPB bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Mabes Polri dan SAR dog dari beberapa provinsi.
Tim masih akan terus melakukan pencarian untuk mengevakuasi korban bencana NTT secara optimal hingga adanya kesepakatan dengan keluarga.
“Kita tetap akan berupaya optimal dalam pencarian korban sampai nanti ada kesepakatan dengan pihak keluarga korban yang belum ditemukan,” jelas Doni.
Seperti diketahui, BNPB mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan SAR dog di lokasi bencana.
Jakarta Rescue mengirimkan tujuh ekor anjing dengan kualifikasi SAR dog. Ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit Jakarata Rescue di Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur, dan Jawa Tengah.
BNPB berkoordinasi dengan SAR dog untuk melakukan identifikasi titik-titik yang diperkirakan terdapat jenazah warga, yaitu di wilayah Adonara, Alor dan Lembata. (riz/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: