Mahasiswi Warga Cikalang Kota Tasik Ini Produktif Nulis Novel di Saat Pandemi

Mahasiswi Warga Cikalang Kota Tasik Ini Produktif Nulis Novel di Saat Pandemi

KOTA TASIK - Pandemi Covid-19 membuat semua aktivitas masyarakat  terpaksa sempat terhenti. Meski kini berbagai kegiatan telah kembali diizinkan pemerintah, namun tak semua diperbolehkan. Salah satu yang belum diizinkan pemerintah untuk kembali beraktivitas secara normal adalah pendidikan di kampus-kampus. Di jenjang pendidikan ini, mahasiswa dan mahasiswi masih menikmati pembelajaran daring. Walaupun di tengah keterbatasan proses kegiatan belajar karena dilarang tatap muka, kaum milenial ini harus terus kreatif mengisi waktu aktivitas di rumah. Nah, hal ini bisa jadi contoh. Jinaan Raihanah Azzahra Hardipraja (19), mahasiswi Fakultas Hukum Unigal semester VI, memiliki cara tersendiri mengisi waktu luang di tengah pandemi. Putri sulung 2 bersaudara pasangan Lia Ruhlia Novitasari dan Triadi Hardipraja ini sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 lalu, rajin menulis novel. Warga Jalan Petir, RT05, RW08, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya ini menjadi novelis online di aplikasi wattpad (unduh di play store) atau di google (,www.wattpad.com) dan dibaca secara gratis. Dengan nama akun @JinaanRayi, di aplikasi itu, dia hingga kini telah novel berjudul My Sweet Heart sebanyak 7 chapter. "Rencananya untuk My Sweet Heart menulis 10 chapter," katanya kepada radartasik.com, Minggu (04/04/21) siang. "Alhamdulillah, selama pandemi bisa menulis 2 buku. Yaitu yang satu mah ada alur ceritanya judul My Sweet Heart. Dan yang satu lagi lebih ke celotehan, yaitu Tanpa Judul," sambungnya. Terang dia, walaupun dirinya seorang mahasiswi dan terkadang banyak tugas, namun menulis buku seperti sudah panggilan hati alias hobi. "Jadi senang menulis itu dari kecil adalah hobi saya. Kalau dulu sering buat cerpen. Sempat waktu SMA ikut kompetisi menulis. Dua buku ini lahir pas pandemi Covid," terangnya. Dia menambahkan, keinginan menulis ini karena sudah lahiriah menyukai seni. Apalagi, darah seninya mengalir dari kedua orang tuanya. "Jadi saya sengaja menulis ini di upload di wattpad agar bisa dinikmati dan dibaca luas secara gratis. Ceritanya tentang dunia percintaan remaja," tambahnya. Jelas dia, untuk buku Tanpa Judul lebih banyak membahas quots atau kalimat-kalimat kecil bergaya milenial anak muda. "Ada pesan dari 2 buku itu. Kalau di My Sweet Heart lebih kepada tak boleh memaksakan kehendak cinta kita. Misalnya jika orang yang kita cintai mencintai orang lain ya sudah iklaskan," jelasnya. (rezza rizaldi/ radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: