Fordaf NU Kota Tasik Kupas Ada Apa dengan Perempuan

Fordaf NU Kota Tasik Kupas Ada Apa dengan Perempuan

TASIK - Forum Daiyah Fatayat (Fordaf) NU Cabang Tasikmalaya menggelar talksahow: Ada Apa dengan Perempuan, di Aula SMK NU Kota Tasikmalaya, Sabtu (03/04/21) siang. 
Talksahow itu mengahdirkan narasumber Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Tasik, KH Asep Abdullah, Anggota DPRD Kota Tasik Fraksi PKB, H Wahid, Dewan Redaksi Radar Tasikmalaya, Tiko Heryanto, Ketua PC Fatayat NU Kota Tasik, Hj Affi Endah Navilah MPd, Kepala Dinas DPPKP3A, Dra Hj Nunung Kartini MPd serta, Komisioner KPU Kabupaten Tasik, Dr Istianah MAg.Ketua PC Fatayat NU Kota Tasik, Hj Affi Endah Navilah MPd mengatakan, talkshow itu digagas untuk berdiskusi tentang perempuan yang sampai saat ini tidak ada habisnya. Itu dilihat dari banyaknya buku yang diciptakan dan ditulis yang isinya tentang perempuan. "Sebetulnya perempuan ini kalau dibahas dengan pemahaman interpretasi yang benar sudah selesai bahwa laki-laki dan perempuan itu sama khalifah di muka bumi ini," katanya kepada radartasik.com.Bahkan, terang dia, laki-laki dan perempuan itu sama-sama memiliki kesempatan untuk berkarya di ruang publik. Tetapi sampai saat ini masih menjadi perdebatan publik. "Makanya kita mengambil tema Ada Apa dengan Perempuan, diskusi kali ini," terangnya.Selama ini, beber dia, Fatayat mencitrakan diri sebagai perempuan yang cerdas, kreatif dan beramal soleh. Artinya, garis besarnya bahawa untuk membangun kesadaran perempuan Fatayat tidak malu-malu, bahawa di ruang publik dalam amar makruf nahi mungkar perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. "Tetapi seperti apa yang disampaikan dalam diskusi bahawa kita sebagai perempuan harus memiliki modal kualitas, cerdas, ketika ingin berkarya di tengah masyarakat agar bisa diterima oleh semua pihak," bebernya.Namun, tambah dia, tetap perempuan harus tetap tidak melupakan pekerjaan-pekerjaan secara kodrati dan tetap dilaksanakan. "Perempuan harus tetap mengetahui bagaimana menyeimbangkan antara tiga domestik dan tugas publik," tambahnya.Termasuk, pihaknya menginginkan adanya keberpihakan pemerintah terhadap perempuan baik dari segi pembangunan maupun keadilan dari perempuan. 
"Salah satu contohnya semua ruang publik itu harus ada tempat menyusui dan lainnya yang berkaitan keberpihakan terhadap perempuan," jelasnya. 
(rezza rizaldi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: