Gerakan Wakaf Uang Dimulai dari Pesantren, BWI Gandeng Cipasung Tasikmalaya

Gerakan Wakaf Uang Dimulai dari Pesantren, BWI Gandeng Cipasung Tasikmalaya

Suasana Waqf Goes To Pesantren di Aula Universitas Islam KH Ruhiat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 28 Mei 2025. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Badan Wakaf Indonesia (BWI) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Cipasung dan Yayasan Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung menggelar kegiatan Waqf Goes To Pesantren, Rabu 28 Mei 2025. 

Acara ini mengusung tema Menggerakan Wakaf Uang untuk Kemandirian dan Kemajuan Pendidikan Pesantren dan digelar di Aula Universitas Islam KH Ruhiat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan pondok pesantren se-Priangan Timur serta para tokoh keagamaan. 

Tujuannya untuk mendorong optimalisasi potensi wakaf uang di lingkungan pesantren sebagai upaya memperkuat kemandirian dan peran pesantren dalam pembangunan umat.

BACA JUGA:Wa Haji Umuh Muchtar Isyaratkan Mundur dari Persib, Bobotoh Bertanya-tanya

Wakil Ketua BWI, Dr. KH. Tatang Astarudin, mengatakan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam gerakan wakaf nasional. 

Ia menilai pesantren merupakan pusat kekuatan umat yang bisa menjadi penggerak utama dalam kebangkitan wakaf uang.

“Ini adalah gerakan wakaf masuk ke pesantren. Kita ingin mengulang kesuksesan pemberdayaan masyarakat seperti era 80-an, di mana pesantren menjadi pusatnya. Wakaf adalah potensi besar dan pesantren merupakan epicentrum dari gerakan ini,” ujarnya kepada wartawan.

Ia menambahkan, dengan lebih dari 42 ribu pesantren serta jutaan santri dan alumni di Indonesia, potensi wakaf uang sangat besar dan bisa memberi dampak signifikan terhadap pembangunan sosial dan pendidikan.

BACA JUGA:Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah

“Menggerakkan pesantren adalah langkah strategis untuk membangkitkan kembali gairah wakaf, karena pesantren adalah gudangnya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung, KH. Acep Adang Ruhiat, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai wakaf uang dapat menjadi bentuk kontribusi nyata pesantren kepada masyarakat.

“Tentu kami sangat menyambut baik program ini. Saat ini wakaf bisa diwujudkan secara konkret dalam bentuk uang. Kami berharap dapat menghimpun wakaf dari para santri,” tuturnya.

Ia menyebutkan, dengan sekitar 12 ribu santri, siswa, dan mahasiswa di lingkungan Cipasung, serta alumni yang tersebar luas, potensi wakaf uang sangat besar dan bisa dikelola dalam sektor pertanian, UMKM, hingga kegiatan ekonomi lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait