Kita Mesti Objektif dalam Memahami Apa yang Terjadi di Sekitar Kita, Simak Pesan Gus Baha Selengkapnya

Kita Mesti Objektif dalam Memahami Apa yang Terjadi di Sekitar Kita, Simak Pesan Gus Baha Selengkapnya

Pesan Gus Baha tentang pentingnya memahami yang terjadi di sekitar kita dengan objektif. --Foto: Tangkapan layar instagram

RADARTASIK.COM - Di era modern ini, banyak dari kita sering merasa terperangkap dalam arus kehidupan yang terus bergerak tanpa henti. 

Tanpa sadar, kita sering menjadi "objek" dari dunia di sekitar kita, mulai dari konsumsi media hingga isu-isu global. 

Pengajian Gus Baha kali ini mengajak kita untuk mengubah cara pandang tersebut: dari menjadi objek menjadi subjek.

Dalam ceramahnya, Gus Baha membahas konsep sederhana tentang hubungan antara subjek dan objek.

"Saya melihat bahwa kita ini sudah subjek, bukan objek," ucap Gus Baha.

Beliau memberikan contoh bagaimana penonton sinetron sering dianggap sebagai objek, padahal sebenarnya penontonlah yang memegang kendali.

"Bukan kita diperalat sinetron, tapi kita memperalat sinetron," tambahnya.

Melalui pesan Gus Baha ini, kita diajak untuk memahami bahwa peran kita sebagai konsumen media sangatlah besar. 

Rating, keberlanjutan tayangan, hingga pengaruh media massa, semuanya bergantung pada kita. Dengan kata lain, kita memiliki kuasa untuk menentukan apa yang layak kita konsumsi.

"Apa sih hebatnya punya TV banyak, pemirsanya banyak? Sebetulnya TV itu menggantung banyak pemirsa. Dan itu kita. Sebetulnya mereka yang bergantung kepada kita," terang Gus Baha.

Pesan ini bukan hanya berlaku untuk media, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam setiap keputusan yang kita ambil, penting untuk selalu memegang kendali atas pilihan-pilihan kita dan tidak mudah terpengaruh oleh tayangan atau hal-hal yang merugikan.

Kita adalah subjek yang, dengan izin Allah, memiliki kemampuan untuk menentukan arah hidup kita sendiri, bukan sekadar mengikuti arus.

Ceramah Gus Baha ini mengajarkan bahwa sikap aktif dalam memahami apa yang terjadi di sekitar kita adalah kunci untuk menjadi pribadi yang bijak. 

Kita tidak hanya dituntut untuk menjadi pengamat, tetapi juga mampu mengambil peran aktif dalam menentukan apa yang benar dan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: