Laga Juventus vs Fiorentina Sempat Dihentikan Akibat Hinaan Rasis kepada Dusan Vlahovic
Dusan Vlahovic --Tangkapan layar Instagram@juventus
RADAR TASIK.COM - Pertandingan pekan ke-18 Serie A antara Juventus dan Fiorentina diwarnai insiden memalukan.
Baru enam menit laga berjalan, wasit Maurizio Mariani terpaksa menghentikan pertandingan setelah Dusan Vlahovic menjadi sasaran hinaan rasis dari pendukung Fiorentina.
Wasit Mariani segera memanggil kapten kedua tim serta pelatih mereka, Thiago Motta dan Paolo Palladino, untuk memberikan penjelasan terkait penghentian sementara.
Situasi memanas ketika pengumuman dari pengeras suara di stadion meminta pendukung Fiorentina menghentikan nyanyian diskriminatif tersebut.
"Pengulangan nyanyian dapat menyebabkan penangguhan pertandingan secara definitif," bunyi pengumuman resmi di stadion.
Setelah beberapa menit penuh ketegangan, pertandingan akhirnya dilanjutkan dan berakhir dengan skor imbang 2-2.
Para pemain kedua kubu sempat tampak bingung dengan situasi tersebut, tetapi akhirnya kembali bermain.
Meski laga dapat dilanjutkan tanpa insiden lebih lanjut, peringatan keras kepada pendukung Fiorentina terus bergema di stadion agar tidak mengulangi perilaku tersebut.
Usai pertandingan, Juventus langsung mengambil langkah tegas. Dalam pernyataan resmi, klub menyatakan pihak berwenang akan menggunakan rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku nyanyian rasis.
Juventus juga menegaskan akan menerapkan kode perilaku, yang melarang individu yang terlibat dalam tindakan diskriminatif membeli tiket pertandingan di masa mendatang.
"Kami berkomitmen untuk membuat stadion menjadi tempat yang aman dan ramah," tulis Juventus dalam dokumen resminya.
Dusan Vlahovic, yang menjadi target hinaan rasis, tetap tampil hingga akhir laga sebelum digantikan oleh Nico Gonzalez.
Meski laga selesai tanpa insiden tambahan, tindakan rasisme ini kembali mencoreng reputasi Serie A, yang sudah beberapa kali menghadapi masalah serupa.
Langkah Juventus diharapkan dapat menjadi contoh bagi klub lain dalam memerangi diskriminasi, khususnya di sepak bola Italia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber