Fakta Dibalik Layar Film Dokumenter Smong Aceh yang Diputar di JAFF 2024

RADARTASIK.COM - Film dokumenter Smong Aceh, garapan sutradara Tonny Trimarsanto, menjadi sorotan usai diputar di Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024.

Dengan dua versi berbeda, film tersebut mengisahkan tragedi tsunami Aceh 2004 serta perjuangan masyarakat yang bertahan dari trauma.

Proyek ini juga didukung oleh Christine Hakim, aktris sekaligus produser dalam film Smong Aceh. Berikut adalah fakta menarik dan kisah di balik layar pembuatan Smong Aceh

1. Christine Hakim Jadi Merupakan Saksi Hidup Tsunami Aceh  

Christine Hakim, aktris senior dan duta nasional UNICEF Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai produser Smong Aceh, tetapi juga adalah saksi hidup tragedi tsunami.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing Ciamis Terus Diselidiki Kejari, Kepala Cadisdik Diperiksa

Dalam wawancaranya, Christine mengenang pengalamannya menjadi relawan saat tsunami melanda Aceh 20 tahun lalu.

Salah satu pengalaman paling emosionalnya, yaitu ketika menemukan seorang korban yang meninggal sambil memeluk batang pohon pisang.  

Keikutsertaan Christine dalam film dokumenter bertema tsunami bukanlah yang pertama, Sebelumnya, ia juga memproduseri film Serambi (2005). 

Melalui Smong Aceh, Christine berharap dapat menunjukkan kepada dunia betapa pentingnya mengenang tragedi ini sebagai pelajaran hidup.  

BACA JUGA:Polisi di Garut Intensifkan Pemberantasan Knalpot Bising! 23 Kendaraan Ditindak

2. Tonny Trimarsanto Menyajikan Cerita Smong Aceh dengan Dua Versi  

Sutradara Tonny Trimarsanto membawa pendekatan unik dalam Smong Aceh dengan merilisnya dalam dua versi, yaitu durasi 70 menit untuk festival film dan 30 menit untuk pendidikan.

Versi 70 menit menggambarkan kisah yang lebih personal dan dramatis, sementara versi 30 menit dirancang sebagai alat edukasi bagi pelajar.  

Sumber: