Ranieri Puas dengan Penampilan AS Roma Usai Ditekuk Napoli: Kami Bertarung untuk Setiap Bola
Claudio Ranieri-Tangkapan Layar Youtube-
RADAR TASIK.COM - Claudio Ranieri puas dengan penampilan para pemain AS Roma yang bertarung untuk memperebutkan setiap bola, meski harus takluk 1-0 dari Napoli melalui gol Romelu Lukaku.
Debut Ranieri sebagai pelatih baru AS Roma tidak berjalan mulus. Menghadapi Napoli di kandang, ia harus menelan kekecewaan setelah taktik barunya gagal membawa hasil positif bagi Giallorossi.
Dalam wawancara dengan DAZN, Ranieri menekankan bahwa tidak ada sistem permainan yang kaku, merujuk pada keputusannya untuk menggunakan formasi baru 4-4-1-1.
Formasi tersebut belum berjalan optimal di babak pertama. Namun, setelah memasukkan Stephan El Shaarawy dan Tommaso Baldanzi, Roma mulai lebih sering menguasai bola.
Sayangnya, ketika Roma mulai bisa mengimbangi permainan Napoli, mereka harus menyaksikan gawang yang dijaga Mile Svilar dibobol oleh Lukaku pada menit ke-54.
"Tidak ada sistem permainan yang baku. Kita harus memahami kapan harus menutup dengan baik. Kami membuat beberapa kesalahan, tetapi memainkan pertandingan yang layak," kata Ranieri, dikutip dari Calciomercato.
"Napoli bersaing untuk posisi teratas, sementara kami sedang dalam momen yang sulit. Namun, saya harus mengatakan bahwa tim telah melakukan tugasnya," lanjutnya.
"Di babak pertama, kami memberi Napoli lebih banyak inisiatif, sementara di babak kedua kami lebih banyak menguasai bola," ujarnya.
"Tim ini juga bisa bermain dengan formasi 3-5-2, tergantung pada para pemainnya, karena kemudian kita harus banyak menyerang dari sisi sayap," tambahnya.
"Kami bertarung untuk setiap bola seperti yang saya minta," tegas Ranieri.
Terakhir, Ranieri menjelaskan bahwa ia sedang berusaha membantu kapten tim, Lorenzo Pellegrini, untuk mengatasi masa sulitnya musim ini.
"Kapten? Pellegrini sedang melewati masa yang sulit, dan saya sedang mencoba membantunya," ujar Ranieri.
Dalam wawancara terpisah dengan Sky SPort, Ranieri juga menyoroti kinerja lini pertahanan AS Roma, yang kerap membiarkan Lukaku bebas bergerak.
"Di babak kedua, kami lebih banyak menguasai bola, tetapi kami melihat bahwa dalam beberapa kesempatan Lukaku berada sendirian di tengah, atau kadang-kadang hanya dijaga oleh dua pemain kami," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber