Kosaka: Bet Pingpong Asal Tasikmalaya yang Menembus Pasar Malaysia

Kosaka: Bet Pingpong Asal Tasikmalaya yang Menembus Pasar Malaysia

Pekerja menyelesaikan pembuatan bet pingpong di Rumah produksi Kosaka, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin 21 Oktober 2024. ayu sabrina / radartasik.com--

BACA JUGA:Skor Telak Tanpa Balas! Timnas U-17 Puncaki Klasemen Sementara Usai Laga Indonesia VS Mariana Utara

Namun, di tangan kreatif Fazmi, masalah ini diatasi dengan mencampur bahan lokal dan impor. 

"Pesanan khusus untuk PON pernah kami terima, dengan harga mencapai Rp500.000 per set. Sayangnya, bahan bakunya kini sulit didapat. Karbonnya berbeda, dan mempengaruhi kualitas," jelasnya sembari menunjukkan beberapa bet yang siap dikirim.

Di balik pencapaian ini, tersimpan tantangan besar: persaingan dengan produk impor asal China. 

"Bet dari China memang banyak masuk, kualitasnya rapi dan harganya lebih murah. Tapi, rasanya berbeda saat digunakan. Semua tergantung pada cara pemakaian dan perawatannya," kata Fazmi sambil tersenyum.

BACA JUGA:Daftar Lengkap Pemenang Indonesian Dangdut Awards 2024, Lesti Kejora Mendominasi

Meski persaingan ketat, Kosaka tetap optimis. Merek yang sudah berdiri hampir empat dekade ini merupakan satu-satunya produsen bet pingpong di Priangan Timur. 

Namun, ada ironi yang tak bisa diabaikan: minat masyarakat lokal yang semakin berkurang terhadap produk dalam negeri. 

Bahkan, pemerintah daerah setempat lebih sering membeli produk dari luar Priangan Timur.

"Kemajuan digital membuat impor dan ekspor semakin mudah, tetapi kami masih mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut seperti dulu. Mungkin suatu saat kami akan mencoba strategi yang lebih modern," tutup Fazmi dengan harapan.

BACA JUGA:Raffi Ahmad Jalani Pembekalan Akmil di Magelang, Tampak Antusias

Kosaka adalah bukti bahwa industri kecil di pelosok negeri tetap bisa menembus pasar internasional. 

Di balik setiap bet pingpong yang dikirim ke Malaysia, ada cerita ketekunan dan perjuangan keluarga yang tidak pernah padam. 

Kosaka bukan sekadar nama, tetapi simbol harapan untuk terus bertahan di tengah derasnya persaingan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: