Strategi Penanggulangan Kemiskinan dan Kemudahan Investasi di Kota Tasikmalaya

Strategi Penanggulangan Kemiskinan dan Kemudahan Investasi di Kota Tasikmalaya

Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah saat menjelaskan jawaban dari pertanyaan fraksi di Rapat Paripurna ke-17, Jumat 30 Agustus 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, memaparkan upaya pemerintah kota dalam meningkatkan investasi dan mengatasi kemiskinan di hadapan Rapat Paripurna ke-17 DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat 30 Agustus 2024. 

Pertemuan ini memicu diskusi dari berbagai fraksi seperti PAN, PKS, Golkar, dan PDI-Perjuangan yang mempertanyakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan iklim investasi di Kota Tasikmalaya.

Dalam rapat tersebut, Enan Suherlan, Ketua Fraksi PAN menyatakan, "Kami ingin mengetahui sejauh mana optimalisasi PAD di Kota Tasikmalaya, terutama dalam rangka pengukuran Raperda APBD tahun 2025."

Selain itu, isu kemiskinan dan kesehatan juga menjadi sorotan. Cheka menjelaskan bahwa pemerintah saat ini fokus pada optimalisasi PAD, terutama melalui intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 

BACA JUGA:Gen Z Kota Tasikmalaya Tuntut Konser Musik:

"Kami bersama seluruh camat dan lurah turun langsung untuk mengejar PAD, khususnya dari PBB. Insyaallah, upaya ini akan memberikan dampak yang signifikan," tutur Cheka.

Dalam rangka mempermudah pelayanan publik dan investasi, pemerintah tengah berusaha mengintegrasikan lima aplikasi terkait dengan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). 

"Jika berhasil, Kota Tasikmalaya akan menjadi kota kedua setelah IKN yang menerapkan pelayanan melalui aplikasi," tambahnya.

Terkait penanggulangan kemiskinan, Cheka menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya telah menurun dari 13,3% menjadi 11,10%. 

BACA JUGA:Perbandingan Samsung Galaxy S23 Ultra vs Samsung Galaxy S24 Ultra Mana yang Lebih Bagus? Cek di Sini

"Trennya terus menurun, dan kita hampir mencapai penurunan 9% yang terbaik di Indonesia. Kita perlu menjaga dan meningkatkan upaya pengentasan kemiskinan dengan cara yang lebih tepat sasaran," jelasnya.

Cheka juga menekankan pentingnya pengelolaan data yang lebih baik untuk keluarga miskin pada tahun 2025. 

"Kami akan memperbarui database untuk keluarga miskin, dan kami mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam penanganan kemiskinan ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: