Dua Pelajar di Kabupaten Tasikmalaya Terinfeksi HIV/AIDS, KPA Gencarkan Edukasi

Dua Pelajar di Kabupaten Tasikmalaya Terinfeksi HIV/AIDS, KPA Gencarkan Edukasi

Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS di SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Dua pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Tasikmalaya ditemukan terjangkit HIV/AIDS. 

Temuan ini menambah kekhawatiran berbagai pihak, terutama orang tua dan pihak sekolah, mengingat HIV/AIDS sebelumnya lebih banyak ditemukan pada kelompok usia dewasa.

E. Azizah M. S.KM, staf Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama remaja di daerah tersebut terdeteksi terinfeksi HIV/AIDS. 

Sebelumnya, kasus HIV/AIDS lebih sering terjadi pada orang dewasa yang sudah menikah atau memiliki orientasi homoseksual.

BACA JUGA:Anindya Bakrie di Podcast Energi Disway: Perjuangan Raih Dua Medali Emas di Olimpiade Paris 2024 Tak Mudah

“Tahun ini kami menemukan dua kasus HIV/AIDS di kalangan siswa,” ujarnya, Jumat 16 Agustus 2024.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana kedua siswa tersebut terinfeksi HIV/AIDS. 

KPA Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya menekan penyebaran virus ini di kalangan pelajar dengan melakukan sosialisasi, termasuk bekerja sama dengan KCD XII Tasikmalaya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Sejumlah sekolah seperti SMAN 1 Ciawi, SMAN 2 Singaparna, SMAN 1 Singaparna, SMAN 1 Jamanis, dan SMKN Bantarkalong telah mengajukan diri untuk menggelar edukasi pencegahan HIV/AIDS. 

BACA JUGA:MALAM Ini Live Streaming Madura United vs Barito Putera Pukul 19.00 WIB, Kedua Tim Incar 3 Poin Pertama

“Beberapa sekolah sudah dijadwalkan untuk program pencegahan HIV/AIDS,” tambah Azizah.

Menurut data, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tasikmalaya tersebar di 39 kecamatan, dengan Singaparna mencatat 55 kasus, Ciawi 45 kasus, dan Rajapolah 45 kasus. 

Total terdapat 718 kasus HIV/AIDS, dengan 219 di antaranya merupakan kasus AIDS dan 389 kasus HIV. 

Kelompok usia yang paling banyak terinfeksi adalah 20-29 tahun dengan 283 kasus, diikuti usia 30-39 tahun dengan 253 kasus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: