Pasar Muktisari Kota Banjar Seperti Rumah Tahanan
Reporter:
syindi|
Rabu 31-03-2021,15:00 WIB
BANJAR — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar Ir H Soedarsono menyikapi soal relokasi pedagang di Pasar Muktisari Langensari. Menurut dia, wajar polemik terjadi ketika pasar dibuat dua lantai.
Kata dia, ketika pasar tradisional, seperti Pasar Muktisari Langensari dua lantai, akan ada pembeli merasa malas berbelanja ke lantai dua selama barang yang dicari ada di lantai satu (dasar). “Tapi kenapa Pasar Muktisari Langensari malah dibangun dua lantai? Pasti tidak akan laku yang jualan di lantai dua,” kata dia.
Kata dia, seharusnya lantai dua di Pasar Muktisari bisa digunakan untuk kegiatan usaha yang lain. Misal, seperti gudang atau grosir. “Kalau grosir bisa macam-macam barang, tergantung pedagang,” ujarnya.
Baca juga : Banyak Pedagang Punya 2 Kios di Pasar Muktisari Kota Banjar
Menurut dia, seharusnya pembangunan seperti Pasar Banjar. “Komisi III DPRD Kota Banjar periode 2009-2014 merekomendasikan Pasar Banjar tidak usah dua lantai. Alhamdulillah, akhirnya Pasar Banjar dibangun satu lantai,” ujarnya.
Terpisah, salah seorang pedagang Pasar Muktisari Nanang menilai Pasar Muktisari Langensari sekarang diibaratkan rumah tahanan. Karena pintu masuk pasar digembok.
“Sehingga pengunjung dan pembeli jadi malas. Karena harus masuk dari satu pintu. Tidak seperti di Pasar Banjar, masuk dan keluar dari pintu mana saja,” ujarnya. (nto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: