Pedagang Ancam Tak Akan Coblos Cawalkot Tasikmalaya yang Tidak Mendukungnya Berjualan

Pedagang Ancam Tak Akan Coblos Cawalkot Tasikmalaya yang Tidak Mendukungnya Berjualan

Ilustrasi Pilkada. istimewa-tangkapan layar ponsel--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Larangan berjualan di atas trotoar Alun-Alun Dadaha, Kota Tasikmalaya, menuai banyak perhatian dan protes dari para pedagang. Mereka mempertanyakan alasan di balik kebijakan tersebut.

Seorang pedagang sayuran asal Gobras, berinisial S (34), mengungkapkan kekesalannya terhadap keputusan Pemerintah Kota Tasikmalaya. 

"Kunaon dilarang? Wali kota ayeuna saha? (Kenapa dilarang? Wali Kota sekarang siapa?)" ujarnya saat ditemui di Pasar Kojengkang Dadaha, belum lama ini Minggu 21 Juli 2024.

S telah berjualan di Pasar Kojengkang Dadaha setiap Minggu selama enam tahun. 

BACA JUGA:Peringati Hari Anak Nasional, Ini Cara Unik BRI Ajak Anak SD Belajar Tanam Hidroponik

Pandemi sebelumnya sudah menghantam kondisi keuangannya, dan kini dia berusaha bangkit dengan memanfaatkan keramaian pasar.

"Saya dan suami sehari-hari berjualan sayuran keliling, kadang ada yang beli, kadang tidak. Sebelum pandemi, suami bekerja sebagai tukang parkir di belakang Gedung Creative Centre," tuturnya.

"Namun, setelah gedung itu dibangun, suami kehilangan pekerjaan. Ketika pandemi datang, ekonomi keluarga kami hancur," sambungnya.

Pasar Kojengkang, yang berlokasi di jalan lingkar Dadaha, Kecamatan Cihideung, menjadi harapan baru bagi S dan suaminya untuk menghidupi dua anak mereka yang beranjak dewasa.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Objek Wisata Bahari di Jakarta, Bisa Jadi Referensimu

Namun, mendengar ancaman larangan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL), termasuk dirinya, untuk berjualan di sana, S merasa resah. "Kenapa dilarang? Toh cuma seminggu sekali!" katanya kesal.

S juga mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap calon Wali Kota Tasikmalaya yang tidak mendukung para PKL. 

Sambil menunjuk poster kandidat Bacalkada 2024 Kota Tasikmalaya yang terpajang di kawasan tersebut, dia berkata,

"Pokokna anu ngabubarkeun pedagang icalan didieu unggal Minggu, moal dicoblos kitu! Sok da pedagang pasti setujueun sadaya kitu (Pokoknya yang membubarkan pedagang berjualan di sini setiap Minggu, tidak akan dicoblos! Pasti pedagang semua setuju dengan ini)."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: