Dugaan Keracunan Massal di SMAN 1 Mangunjaya: Dinkes Kabupaten Pangandaran Ambil Sampel Nasi Kotak

Dugaan Keracunan Massal di SMAN 1 Mangunjaya: Dinkes Kabupaten Pangandaran Ambil Sampel Nasi Kotak

Sejumlah siswa yang mengalami keracunan nasi kotak saat mendapat perawatan di ruang UKS SMA Negeri 1 Mangunjaya Kabupaten Pangandaran, Jumat 19 Juli 2024. deni nurdiansah / radar tasikmalaya--

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran telah mengambil sampel nasi kotak untuk menyelidiki penyebab dugaan keracunan massal di SMAN 1 Mangunjaya.

Dokter Pani Andriaman dari Puskesmas Mangunjaya menyatakan bahwa pasien yang dirawat akibat keracunan massal tersebut kini sudah terkendali. Mereka menerima asupan cairan dan obat-obatan yang diperlukan.

"Penyebabnya memang belum bisa dipastikan, namun dugaan sementara adalah keracunan makanan," ujarnya kepada wartawan, kemarin Sabtu 20 Juli 2024.

Pani menjelaskan bahwa rata-rata pasien di Puskesmas Mangunjaya mengalami infeksi bakteri di tubuhnya. 

BACA JUGA:Tiga Jam Sehari Dipajang, Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya Kurang Diminati

"Asal infeksinya masih menunggu hasil uji sampel makanan yang sedang diperiksa," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa sampel yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran adalah nasi kotak yang dimakan oleh para siswa. 

"Saat ini, kurang lebih ada 50 pasien yang masih dirawat," tambahnya.

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah 13 Provinsi Jawa Barat, Widi Kurniatun, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi kesehatan puluhan siswa baru di SMAN 1 Mangunjaya yang diduga keracunan makanan. 

BACA JUGA:SMAN 5 Tasikmalaya Terima Anak Berkebutuhan Khusus pada PPDB 2024

Dari hasil pemeriksaan medis dan laboratorium, terlihat bahwa trombosit mereka berada di atas standar.

"Ada bakteri di dalam tubuh mereka, namun harus dites lebih lanjut," ucap Widi.

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan atau nasi kotak yang dikonsumsi siswa.

"Namun, sampai saat ini kami masih menunggu hasil laboratorium untuk uji makanan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: