Perjalanan Perguruan Pencak Silat Pas Trah Karsid di Kota Tasikmalaya dalam Melestarikan Seni Budaya Bela Diri

Perjalanan Perguruan Pencak Silat Pas Trah Karsid di Kota Tasikmalaya dalam Melestarikan Seni Budaya Bela Diri

Milangkala 1 tahun Perguruan Pencak Silat Pas Trah Karsid di Sambong Tengah Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Minggu 14 Juli 2024. rezza rizaldi / radartasik.com --

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Perguruan pencak silat adalah sebuah organisasi atau lembaga yang didedikasikan untuk mengajarkan dan melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia, pencak silat

Perguruan ini tidak hanya fokus pada aspek fisik dan teknik pertarungan, tetapi juga menekankan nilai-nilai moral, spiritual, dan budaya yang terkandung dalam pencak silat. 

Setiap perguruan pencak silat biasanya memiliki aliran atau gaya yang unik, yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Selain itu, perguruan pencak silat sering kali berfungsi sebagai komunitas yang mendukung pengembangan pribadi anggotanya melalui latihan disiplin, pengendalian diri, dan penghormatan terhadap orang lain.

BACA JUGA:Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Demokrat Segera Tentukan Pasangan Azies Rismaya Mahpud, Siapa Ya?

Khususnya di Kota Tasikmalaya terdapat berbagai perguruan pencak silat. Salah satunya adalah Pas Trah Karsid yang berada di Sambong Tengah Kecamatan Mangkubumi.

Minggu 14 Juli 2024, Perguruan Pencak Silat Pas Trah Karsid merayakan Milangkala 1 tahun. Dalam milangkala ini juga dibarengi dengan santunan anak yatim piatu. 

Walaupun masih tergolong muda, namun perguruan pencak silat ini punya murid dari usia dini hingga pelajar SMA. Fokus mereka juga dalam seni budaya bela diri ini adalah melakukan pelestarian.

Maka tak salah saat Milangkala 1 tahun ini murid-murid pun tampil. Ada rampak jurus baku yang dilakukan semua siswa, tunggal, solo kreatif, tari sancang gugat dan lain sebagainya. 

BACA JUGA:Penyandang Disabilitas di Kota Tasikmalaya Rentan Jadi Korban Pelecehan dan Kekerasan

Ketua Padepokan Pencak Silat Pas Trah Karsid, Nanang Tarya Somantri mengatakan, Milangkala ini pihaknya punya tema tersendiri. 

"Disipuh Ku Pangaweruh, Di Patri Ku Pangarti. Di Polesan Ku Kamonesan, Di Tali Sangkan Ngahiji. Runtut Raut Sauyunan," paparnya kepada radartasik.com.

Terang dia, tema ini adalah target pihaknya kedepan. Mudah-mudahan dengan Disipuh Ku Pangaweruh, wawasan keilmuan maka Sauyunan ini bisa terjadi.

"Kami terus konsen melestarikan seni budaya bela diri ini di tengah perkembangan zaman teknologi. Maka, anak-anak usia dini dan generasi muda biasa menyalurkan minat bakatnya di sini agar tak tergantung dengan gadget," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: