Upaya HPDKI Lestarikan Domba Garut dengan Lomba Seni Ketangkasan

GARUT, RADARTASIK.COM - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Peternakan Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Diskannak Garut menggelar kegiatan Seni Ketangkasan Domba Garut (SKDG).

SKDG ini dihelat di Pamindangan Anugrah Lebah Gunung Guntur Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler, Minggu 9 Juni 2024.

Kepala Diskannak Garut, Beni Yoga Gunasantika, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah agenda rutin untuk memperingati Hari Jadi Garut. 

Berbeda dengan masa lalu, seni ketangkasan domba Garut kini lebih fokus pada aspek seni dan budaya, bukan lagi adu domba.

BACA JUGA:Lebih dekat dengan Sutisna Sendjaya, Pejuang, Pendidik dan Jurnalis Sunda

Beni menekankan pentingnya pelestarian domba Garut, mengingat domba ini telah dinyatakan sebagai domba khas Indonesia berdasarkan Permentan Tahun 2021..

"Nah dalam rangka melestarikan ini, salah satunya upaya kita untuk melestarikan domba Garut," paparnya, kemarin 10 Juni 2024..

Salah satu upaya melestarikan domba Garut, terang Beni adalah melalui balai pelestarian sumber daya genetik, yang berfungsi untuk mempertahankan keaslian genetik domba ini tetap terjaga.

"Sekarang sudah ada perkawinan-perkawinan dengan domba lain. Nah kita berupaya supaya ini tetap lestari. Ini juga dalam rangka melestarikan sumber daya genetik," terangnya.

BACA JUGA:Susah Tidur Nyenyak? Ini Dia Tips Tidur Berkualitas di Malam Hari, Dijamin Bikin Segar dan Semangat Tiap Pagi

Beni menambahkan, domba Garut unggul dalam produksi daging dan tingkat prolifik yang tinggi. Domba Garut betina bisa beranak bisa lebih banyak dalam satu kelahiran, mempercepat pertambahan populasi.

Beberapa negara, seperti Australia dan Belgia, tertarik menjadikan domba Garut sebagai bibit unggulan.

"Ada bibit unggulan dari Australia, baru datang kemarin dari Belgia, nah itu meminta bibit domba Garut untuk bisa dikawinkan dengan domba-domba unggulan mereka," tambahnya.

Ketua DPC HPDKI Kabupaten Garut, Riki Muhamad Sidik menuturkan, acara ini diikuti oleh 250 pasang peserta dari berbagai daerah seperti Banten, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, dan Ciamis. 

Sumber: