Mengenal Mang Koko, Seniman Sunda Asal Indihiang Tasikmalaya dan Kiprahnya dalam Berkarya
Riwayat dan kiprah Mang Koko dalam mengembangkan seni karawitan Sunda.-Foto: Tangkapan layar instagram/@bandungbergerak.id,@mere_cetphoto/reka foto-
RADARTASIK.COM – Koko Koswara atau lebih dikenal dengan sapaan Mang Koko adalah seorang seniman Sunda asal Indihiang Tasikmalaya, yang meninggalkan warisan abadi dalam dunia seni karawitan Sunda.
Mang koko lahir pada 10 April 1917 di Indihiang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.
Dia memiliki darah bangsawan dari ayahnya yang bernama Ibrahim alias Sumarta yang merupakan keturunan Sultan Banten, Maulana Hasanuddin.
Mang Koko memulai pendidikannya di HIS pada tahun 1932 dan melanjutkan ke MULO Pasundan pada tahun 1935.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia langsung bekerja di berbagai institusi dan organisasi seni terkemuka.
Seperti Bale Pamulang Pasundan, Paguyuban Pasundan, De Javasche Bank, surat kabar harian Cahaya dan Suara Merdeka.
Mang Koko memiliki keterikatan yang kuat dengan musik karawitan Sunda.
Ia mendalami seni karawitan Sunda, mempelajari kecapi dan mengembangkan keterampilannya dalam vokal.
Bakat alami dan dedikasinya yang kuat terhadap seni karawitan Sunda membuat Mang Koko menjadi seniman Sunda legendaris yang dihormati.
Pada tahun 1957, Mang Koko tampil di Moscow pada festival pelajar dan pemuda, bersama dengan teman-temannya, Ety Rumiaty dan Parmis.
Mereka menampilkan pertunjukan seni kacapi suling yang menakjubkan, dengan Mang Koko sebagai juru kawih dan pemain kecapi, Ety sebagai sinden dan Parmis sebagai pemain suling.
Penampilan mereka mendapat pengakuan internasional dengan meraih medali emas dan perunggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: