Lautaro Martinez Tak Menyangka Bisa Akur dengan Marcus Thuram: Dia Banyak Tertawa, Saya Tidak
Lautaro Martinez dan Marcus Thuram-Tangkapan Layar Instagram @inter-
RADARTASIK.COM – Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, tak menyangka bisa akur dengan Marcus Thuram dan mengatakan, “Dia banyak tertawa, saya tidak.”
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Lautaro Martinez menjelaskan perbedaan bermain dengan Romelu Lukaku dan Marcus Thuram.
Lautaro mengakui dia merasa lebih banyak mendapatkan peluang setelah bermain dengan Marcus Thuram dibandingkan dengan Romelu Lukaku.
Menurut Lautaro, Lukaku adalah pemain yang sangat kuat yang bisa menarik dua pemain lawan sekaligus, namun dengan Thuram, dia memiliki lebih banyak pilihan dan ruang untuk bergerak.
BACA JUGA:Minibus Jatuh ke Jurang di Kawalu Kota Tasikmalaya, Sopir dan Tiga Penumpang Luka-Luka
Lautaro juga menyebutkan bahwa Thuram adalah pribadi yang menyenangkan dan selalu membawa keceriaan di ruang ganti.
Ia meegaskan bahwa mereka memiliki kepribadian yang berbeda, Thuram yang lebih sering tertawa, sementara Lautaro mengaku jarang tertawa.
"Saya telah melakukan hal-hal hebat dengan Romelu, yang bisa menarik dua pemain lawan sendirian, tetapi dengan Marcus saya memiliki lebih banyak kemungkinan, lebih banyak pilihan, lebih banyak ruang,” kata Lautaro.
“Dengan pergerakannya, Thuram membebaskan Anda dan dia juga benar-benar anak yang baik. Dia selalu membawa senyuman di ruang ganti,” lanjutnya.
BACA JUGA:Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto Meminta BKPRMI untuk Memajukan SDM yang Cinta Al-Qur'an
“Kami berbeda, dia bilang saya jarang tertawa dan mungkin dia tertawa... sangat banyak, dan saya tidak akan pernah berpakaian seperti dia: betapa beraninya dia,” ujar Lautaro sambil bercanda.
“Saya tidak menyangka akan merasa sangat nyaman dengan Marcus, tetapi sangat penting untuk memulai bersama sejak dari kamp pelatihan,” ungkapnya.
Lautaro juga menyinggung masalah cedera pergelangan kaki yang telah ia atasi, yang sebelumnya mengganggu performanya di Piala Dunia Qatar lalu.
“Setelah bertahun-tahun, saya menjalani persiapan lengkap setelah akhirnya mengatasi masalah pergelangan kaki yang membuat saya tidak dapat menjalani Piala Dunia sebagaimana yang saya inginkan. Jika saya memikirkannya lagi, saya jadi ingin menangis,” akunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: La Gazzetta dello Sport