PSG Kena Kutukan Liga Champions, Kalah 6 Kali dari 7 Laga di Babak Semifinal
Ilustrasi pemain PSG-Tangkapan Layar X-
RADARTASIK.COM – Menurut data dari profil Twitter Opta Jean, PSG terkena kutukan Liga Champions dengan kalah 6 dari 7 pertandingan di babak semifinal yang mereka mainkan.
Hasil ini menunjukkan bahwa PSG mengalami 83% kegagalan dalam melaju ke babak final, menjadi persentase kekalahan tertinggi bagi tim yang telah memainkan setidaknya lima pertandingan.
Cerita sedih ini juga akan terus berlanjut karena Kylian Mbappé dipastikan akan meninggalkan PSG dalam beberapa minggu mendatang untuk bergabung dengan Real Madrid.
Mbappé harus menyesali kegagalan meraih trofi Liga Champions bersama PSG, meski telah memenangkan enam gelar juara Prancis dan sembilan piala nasional sejak 2017.
BACA JUGA:Kemenag Memberangkatkan 437 Petugas Haji Indonesia, Termasuk 108 Petugas Kesehatan
Dalam tujuh musimnya bersama raksasa Perancis ini, Mbappé tersingkir di babak 16 besar empat kali, dua kali di semifinal, dan sekali kalah di final tahun 2020 oleh Bayern Munich dengan gol yang dicetak oleh Coman.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, juga mengaku sangat kecewa dengan kekalahan ini dan melihat sepertinya bola tak mau masuk ke gawang Dortmund.
"Kami sangat kecewa, merasa sedih dengan hasilnya. Saya rasa kami seharusnya mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Khelaifi kepada Canal Plus seperti dikutip dari Tuttomercato.
"Total kami menembak empat kali ke tiang gawang malam ini dan dua kali pada pekan lalu, bola tidak mau masuk, sulit," lanjutnya.
BACA JUGA:Dibuka Rekrutmen Penghulu 2024, Menteri PANRB Setujui Separuh Formasi Usulan Kemenag
"Kami ingin menang, tapi selamat untuk Borussia Dortmund," ujarnya.
Nasser Al-Khelaifi sangat yakin PSG lebih berhak melaju ke babak final namun mengaku bangga atas pencapaian yang diperoleh oleh anak asuh Luis Enrique tersebut.
"Saya benar-benar berpikir kami berhak melaju ke final, kami lebih baik sebagai sebuah tim. Kami juga kecewa dengan fans kami, final di London akan menjadi momen yang luar biasa," tuturnya.
"Tapi saya bangga dengan tim saya, yang merupakan salah satu tim termuda di Eropa. Ini adalah kali ketiga kami mencapai semifinal dalam lima tahun, meskipun bukan tujuan utama kami, namun itulah pesona sepak bola," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber