Sejarah Celana Jeans, Dari Pakaian Pekerja Tambang Hingga Jadi Trend Mode

Dalam perkembanhannya celana jeans mulai dipakai oleh orang-orang dari berbagai lapisan sosial dan menjadi pakaian yang melintasi batasan usia, gender, dan kebudayaan.

Sejak saat itu, celana jeans telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar pakaian sehari-hari. 

BACA JUGA: Pemilik AS Roma Umumkan Daniele De Rossi Tetap Jadi Pelatih Giallorossi Musim Depan

BACA JUGA: Putra Bupati Pangandaran Ikut Penjaringan PDI Perjuangan di Pilkada 2024, Jeje: Tak Ada Perlakuan Istimewa

Mereka telah menjadi lambang gaya hidup yang santai, kebebasan, dan ekspresi diri. 

Celana jeans telah mempengaruhi industri mode, musik, dan budaya populer secara keseluruhan.

Subkultur yang turut mengiringi celana jeans sangat beragam. Salah satunya adalah subkultur rock 'n' roll, yang telah mengadopsi celana jeans sebagai bagian integral dari identitas mereka. 

Dari The Rolling Stones hingga Guns N' Roses, celana jeans telah menjadi pakaian ikonik dalam dunia musik rock.

Gaya kasual dan nyaman dari celana jeans sangat cocok dengan gaya hidup aktif dan urban. 

Celana jeans dengan potongan longgar dan robekan menjadi simbol dari semangat kebebasan dan keberanian dalam skateboarding dan street culture.

Tidak hanya itu, celana jeans juga memengaruhi subkultur hip-hop, dengan potongan yang lebih longgar dan pemadatan yang stylish, celana jeans menggambarkan sikap yang keren dan gaya hidup yang bebas.

Dalam beberapa dekade terakhir, trend mode celana jeans telah berkembang menjadi berbagai gaya dan variasi, seperti skinny jeans, bootcut jeans, mom jeans, dan lainnya. 

Ini mencerminkan fleksibilitas dan kemampuan celana jeans untuk mengikuti tren mode yang berubah-ubah.

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan inovasi, perlengkapan dan detail celana jeans pun semakin beragam, seperti pewarnaan yang unik, efek penuaan buatan, distorsi, dan masih banyak lagi.

Secara keseluruhan, celana jeans adalah pakaian yang tidak hanya melampaui tren mode, tetapi juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan subkultur yang menyertainya. 

Sumber: