Waduh, Belum Sepekan Jumlah Kasus DBD di Kota Banjar Melonjak Mencapai 101 Pasien

Waduh, Belum Sepekan Jumlah Kasus DBD di Kota Banjar Melonjak Mencapai 101 Pasien

Petugas Dinkes Kota Banjar melakukan fogging untuk memberantas nyamuk aedes aegypti penyebab DBD, Kamis 28 Maret 2024. istimewa--

Waduh, Belum Sepekan Jumlah Kasus DBD di Kota Banjar Melonjak Mencapai 101 Pasien

BANJAR, RADARTASIK.COM - Belum ada sepekan, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Banjar kembali melonjak signifikan. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjar jumlah kasus DBD dari Januari hingga 24 Maret 2024 kemarin sebanyak 74 kasus. 

Namun sebelum sepekan ini, jumlahnya meningkat hingga mencapai 101 kasus DBD sehingga ada tambahan sekitar 27 temuan kasus baru. 

BACA JUGA:Ini Kata Nick Kuipers soal Laga Persib vs Bhayangkara FC Nanti Malam: Ini Jadi Laga yang Menarik

"Iya ada penambahan kasus DBD, sekarang naik jadi 101 kasus," ujar Kadinkes Kota Banjar, H Saifuddin AKs MKes melalui Kabid P2P, dr Ika Rohantika, Kamis 28 Maret 2024. 

Dia menerangkan, Dinas Kesehatan sudah bergerak bersama PKM (Puskesmas) dan lintas sektor serta  melakukan penyuluhan-penyuluhan di sekolah dan instansi lainnya. 

Pihaknya pun terus menghimbau masyarakat agar melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3M plus pemberian abatisasi. 

"Kita lakukan fogging fokus (terpusat satu titik) dan fogging massal ke hampir semua wilayah," terangnya. 

BACA JUGA:Pemprov Jabar Buka Program Beasiswa S2 ke Jepang, Ini Syarat dan Fasilitas yang Diterima Mahasiswa Yuk Daftar!

Ketika setiap ada laporan, pihak Puskesmas langsung bergerak menindaklanjuti dengan pemberian abatisasi dan lakukan PSN. 

Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan kader, RT, RW dan aparat desa kelurahan, Bhabinkamtibmas dan juga Babinsa. 

Setiap ada laporan terkait DBD Insya Allah tidak akan kami abaikan namun langsung ditindaklanjuti. Karena hampir setiap hari semua PKM bergerak. 

"Bagi yang sakit demam, kami anjurkan juga merapat ke PKM (Puskesmas) untuk di tes NS1 gratis sebagai tes cepat apakah pasien terkena DBD atau tidak," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: