Hujan Deras, Warga 3 Kecamatan di Kota Tasik Waswas

Hujan Deras, Warga 3 Kecamatan di Kota Tasik Waswas

CIPEDES — Curah hujan tinggi sejak Sabtu sore (27/3/2021) di Kota Tasikmalaya membuat sejumlah rumah warga di 15 titik terendam air. Meliputi Kecamatan Indihiang, Cipedes dan Bungursari air mulai surut Minggu pagi (28/3/2021).


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mencatat 15 titik itu berlokasi di Jalan Leuwidahu RT/RW 03/06 Kelurahan Parakannyasag, SD IT Ibadurrohman Kelurahan Parakannyasag, Jalan Letjen Ibrahim adjie Kelurahan Indihiang serta Kampung Salamnunggal RT/RW 01/06 Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang.

Kemudian 4 RW di Kelurahan parakannyasag mulai RW 09 sampai 13, Kampung Cihandiwung RT/RW 02/14 Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang dan Sukamaju Kidul RW 10 Kecamatan Indihiang. Termasuk Jalan Sukamulya RT/RW 05/01 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari.

Sementara di Kecamatan Cipedes, genangan terjadi di Jalan Elang Subandar RW 14, Kelurahan Nagarasari, Jalan RW 10 Nagarasari, Buninagara 1 RW 4, Buninagara 2 RW 15 dan Buninagara 3 RW 05 Kelurahan Nagarasari. Ditambah RW 07 Kampung Mancogeh.

“Sampai dengan Minggu, kondisi genangan air sudah surut. Tim kami terjun meng-assesment, penanganan darurat, pembersihan dan penyedotan air banjir dengan pompa,” Kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda kepada Radar, kemarin.

Menurut dia, banjir yang terjadi akibatkan luapan anak Sungai Citanduy. Di mana debit air Citanduy penuh, otomatis aliran anak sungai tidak bisa lagi menampung.

”Terdampak juga ada dinding rumah yang roboh karena diterjang air banjir di Salamnunggal, Sirnagalih, Indihiang. Tapi setelah airnya normal kondisinya kembali membaik dan sudah surut saat ini,” terangnya.

Baca juga : Banjir di Indihiang & Cipedes Kota Tasik Surut, Ini 15 Wilayah Terendam

Dia menegaskan di salah satu titik, dinding rumah yang tepat berada di samping saluran air roboh. Ketika volume air tinggi, masuk ke dapur warga dan menghanyutkan kulkas serta motor warga sampai hanyut ke sawah.

”Namun, tadi malam juga kami langsung evakuasi. Jadi bukan rumahnya hanyut, tapi roboh dindingnya. Prediksi kami ratusan, tapi data belum terakumulasi kami libatkan stakeholder untuk pendataan riilnya,” kata Erik.

Pihaknya menduga akibat debit tinggi, sejumlah dinding saluran air jebol. Namun pihaknya belum mengetahui secara pasti, berapa titik saluran air yang jebol karena banjir Sabtu malam tersebut.

“Kami belum berkoordinasi dengan BPSDA, namun analisa kami ada saluran air yang dindingnya jebol. Karena air mengalir begitu deras,” jelasnya.

Ketua RW 09 Kampung Bobojong Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang, Aa Suhara mengaku tinggi genangan air yang menimpa kampungnya setinggi lutut anak-anak. Ia mengaku beberapa warganya sempat panik karena berada di bantaran Sungai Ciloseh.

”Beberapa juga kita sarankan untuk transit di bale RW, untuk sementara menginap ketika rumahnya belum beres dan masih tergenang,” kata Aa.

Ia berharap ada antisipasi dari pemerintah, supaya warga yang berada di sekitaran anak sungai Citanduy tidak waswas. Sebab, kondisi tersebut membuat beberapa warganya tidak tenang untuk tinggal di rumah.

“Jadi kalau hujan deras lagi akan waswas. Maka kita sekarang tangani yang bisa ditangani oleh warga dan stakeholder setempat di sini,” ujarnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: