Marcus Thuram Mengaku Sulit Tidur Jika Inter Milan Menang

Marcus Thuram Mengaku Sulit Tidur Jika Inter Milan Menang

Marcus Thuram-Tangkapan Layar Instagram @thuram_17-

RADARTASIK.COM – Marcus Thuram mengaku sulit tidur jika Inter Milan menang saat membicarakan kehidupan pribadinya di luar lapangan sepak bola.

Dalam sebuah wawancara dengan Corriere della Sera, Marcus Thuram menyatakan bahwa dia sangat menyukai tidur dan biasanya tidur sekitar 14 jam sehari. 

Namun, dia mengungkapkan kesulitan untuk memejamkan mata setelah pertandingan, terutama jika timnya menang.

Ketika ditanya apakah sulit tidur karena kebahagiaan atas kemenangan Inter atau karena kelelahan, Thuram menjawab bahwa keduanya memiliki andil. 

BACA JUGA:Rencana Trayek Damri Banjar ke Pangandaran Dibuka Belum Ada Progres

Meskipun begitu, dia sangat menikmati waktunya bersama Inter Milan walaupun baru bergabung pada bulan Juli lalu.

"Saya tidur banyak, sekitar 14 jam sehari. Tetapi setelah pertandingan, saya merasa lebih sulit, terutama jika kami menang," ujar Marcus Thuram.

"Keduanya: kami benar-benar senang bermain bersama, kami adalah kelompok yang sangat bersatu. Saya tiba pada bulan Juli, tetapi rasanya saya sudah berada di sini selama bertahun-tahun," tambahnya.

Dia juga membicarakan peran barunya sebagai striker, mengungkapkan bahwa awalnya tidak begitu tertarik dengan peran itu. 

BACA JUGA:Asyik, Harga Bibit Asli Durian Musang King di Aa Kadu Tasikmalaya Terjangkau, Harganya Mulai Rp 30 Ribu

Namun, setelah berdiskusi dengan ayahnya, dia memilih untuk bermain di posisi tersebut. Thuram merasa telah mengalami banyak peningkatan dalam hal posisi tanpa bola, terutama karena latihan taktis yang intensif di Italia.

"Sejak saya kecil, semua orang mengatakan bahwa suatu hari saya akan menjadi nomor 9, tetapi saya tidak terlalu suka: saya ingin bermain di sayap, melakukan dribbling, dan mengambil bola," ujarnya.

"Musim lalu, di awal musim, saya berdebat dengan ayah saya: kami berbicara terus terang dan saya memilih untuk bermain sebagai penyerang tengah," lanjutnya.

"Saya telah banyak meningkat dalam hal posisi tanpa bola, karena di Italia, Anda bekerja sangat keras secara taktis dan Anda belajar bahwa gerakan Anda dapat membantu rekan setim Anda," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: corriere della sera