Pengakuan Cardinale Setelah Jadi Pemilik AC Milan: Saya Stres ke Tingkat yang Belum Pernah Dialami Sebelumnya

Pengakuan Cardinale Setelah Jadi Pemilik AC Milan: Saya Stres ke Tingkat yang Belum Pernah Dialami Sebelumnya

Gerry Cardinale saat mengunjungi mesium Milan --Twitter AC Milan

RADARTASIK.COM - Pengakuan Gerry Cardinale setelah jadi pemilik AC Milan menunjukkan ia memilki beban yang berat dengan mengatakan: “Saya stres ke tingkat yang belum pernah dialami sebelumnya”.

Dalam wawancara dengan GQ Sports, Gerry Cardinale berbicara mengenai pengalaman menjadi pemilik klub olahraga dan mengakui tidak ada cara yang efektif untuk menilai harga sebuah klub olahraga.

Menurutnya, nilai sebuah klub hanya bisa diprediksi dengan melihat angka yang ada di surat kabar dan tergantung berapa banyak calon pemilik baru bersedia membayarnya.

"Untuk pembelian jenis perusahaan lain, sebelum membuat tawaran, dilakukan due diligence. Jika Anda membeli tim olahraga, Anda melihat angka-angka yang ada di surat kabar dan memberikan tawaran,” kata Gerry Cardinale kepada GQ Sports dikutip dari Tuttomercato.

BACA JUGA:Bagaimana Jadinya Persib Tanpa Nick Kuipers? Bojan Hodak Siapkan Opsi Pengganti Bek Asal Belanda

“Tidak ada analisis yang mendalam untuk mendukung penilaian ini. Hanya seberapa banyak seseorang bersedia membayar," jelasnya.

Cardinale juga menyampaikan pandangannya tentang akuisisi dalam dunia olahraga dan risiko yang terkait dengan private equity. 

Private equity adalah bentuk investasi di mana dana ditanamkan langsung ke sebuah perusahaan swasta untuk menciptakan nilai tambah sebelum menjual kembali atau melepas sahamnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan. 

Menurut pemilk AC Milan tersebut, investasi seperti ini biasanya melibatkan periode kepemilikan yang lebih banyak dan lebih panjang yang dianggapnya seperti perlombaan senjata daripada investasi di pasar saham terbuka.

BACA JUGA:Demi Persib, Aksi Marc Klok Ini Membuat Bobotoh Terharu, Sampai Bojan Hodak Buka Suara

"Risiko dari private equity itu pertanyaan yang tepat untuk diajukan. Begitu kapitalisme terlibat, tidak ada cara untuk mengendalikannya,” terangnya. 

“Kita menuju ke pemilikan korporat. Ini perlombaan senjata. Dan itu akan terus berlanjut. Kapitalisme akan menemukan jalannya melalui celah-celah itu," lanjutnya.

Ia juga mengakui bahwa menjadi pemilik klub sepakbola membawa tingkat stres baru baginya, terutama terkait dengan ikatan emosional yang tumbuh bersama tim, seperti dukungan dari penggemar yang dipersonifikasikan dalam cerita tentang Alfredo, pemilik tempat ia menginap di Milan. 

Alfredo merupakan fans AC Milan dan memiliki sekitar lima puluh DVD semua kemenangan Milan. Bahkan, ia menyimpan salinan "La Gazzetta dello Sport" yang merayakan kemenangan scudetto tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: tuttomercato