Saat di Tasikmalaya, Cawapres Mahfud MD Mengaku Siap Menyediakan Honor Tetap untuk Guru Madrasah

Saat di Tasikmalaya, Cawapres Mahfud MD Mengaku Siap Menyediakan Honor Tetap untuk Guru Madrasah

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat 15 Desember 2023. 

Dalam kunjungannya itu, Mahfud MD diterima langsung Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda, KH Asep Maoshul Affandi bersama pimpinan lainnya.

Mahfud MD berterusterang bahwa kedatangannya ini merupakan bagian dari sosialisasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

BACA JUGA:Sedih, Bintang Kesayangan Bobotoh Pamitan dari Persib, Pesan Terakhirnya Serasa Menyayat Hati

Kebetulan, dirinya sudah lama ingin berkunjung dan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda di Kecamatan Manonjaya ini.  

"Kebetulan di sini ada Ponpes yang cukup terkenal dan diketahui oleh sehantaran Indonesia mengetahuinya. Dan saya sudah lama ingin kebsini untuk bersilaturahmi dengan KH Asep, KH Abdul Azis dan semua pimpinan pondok pesantren," katanya.

Dalam kesempatan itu, dirinya selain bersilaturahmi juga bertukar gagasan dengan pata kyai dan santri untuk membangun Indonesia yang berbasis nilai-nilai keislaman. 

"Gagasan itu yakni bagaimana Islam ini menjaga Indonesia. Bagaimana Islam ini mewarnai negara nasional, negara kebanggaan kita," terang Mahfud.

BACA JUGA:Ini Bek Eropa Siap Perkuat Persib Lawan Bali United, Jadi Andalan Bojan Hodak untuk Bangkit

Bahkan konsep tersebut sudah ketemu. Sehingga dirinya siap memperjuangkannya agar Indonesia lebih maju. "Itu di dalamnya juga terkait peningkatan pendidikan para santri," bebernya.

Mahfud MD bertekad kedepannya pondok pesantren tersebut akan terus dikembangkan. Selain itu, dia juga dengan pimpinan pondok pesantren berdiskusi berkaitan dengan peningkatan eksistensinya. "Termasuk keperpihakan pendanaan ke pesantren," tegasnya.

Mahfud MD menyebut dirinya memiliki program yakni menyediakan honor tetap bagi guru-guru madrasah. Hal itu karena selama ini belum ada yang memperhatikan. 

"Untuk daerah-daerah sendiri kan anak-anak ini dididik oleh guru madrasah, namun tidak digaji secara layak," jelasnya. 

Sumber: