WOW! Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Singaparna Tasikmalaya Naik 200 Persen, Belanja Konsumen Dikurangi

WOW! Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Singaparna Tasikmalaya Naik 200 Persen, Belanja Konsumen Dikurangi

Pembeli sedang belanja kebutuhan sembako di Pasar Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 6 Desember 2023. ujang nandar / radartasik.com--

WOW! Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Singaparna Tasikmalaya Naik 200 Persen, Belanja Konsumen Dikurangi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Menjelang Natal dan Tahun baru 2024, harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, naik signifikan Rabu 6 Desember 2023. 

Kenaikan harga itu mencapai 200 persen pada sayuran. Kenaikan itu pada sayuran labu siam yakni naik jadi Rp 15.000 dari awalnya hanya Rp 6.000 setiap satu kilogram, lalu harga buncis Rp 18.000 yang awalnya Rp 8.000 per satu kilogramnya. 

"Sayuran naik 100-200 persen saat ini," kata Ipan Ridwan (36), pedagang sayur di Pasar Singaparna.

BACA JUGA:Fantastis, Bos Juragan 99 Borong 30 Unit Sasis Mercedes-Benz, Cocok untuk Armada Mewah Sleeper Bus

Ipan menerangkan, saat ini untuk harga cabai memang mulai turun. Namun turunnya tidak signifikan. Misalnya pada harga cabai domba yang awalnya Rp 100.000 menjadi Rp 90.000 setiap satu kilogramnya. 

"Penyebab kenaikan harga sayuran itu karena saat ini masuk musim hujan dan hasil panen tidak bagus. Juga biasa setiap akan pergantian tahun pemesan banyak," terang Ipan.

Linawati (40), Pedagang Gula Merah di Pasar Singaparna menuturkan, kenaikan harga pada komoditas gula merah yang awalnya Rp 14.000 kini naik menjadi Rp 22.000 ribu setiap satu kilogramnya. 

"Kenaikan itu selain karena pasokan berkurang kenaikan harga kebutuhan kerap terjadi mendekati hari besar atau pergantian tahun," tutur dia.

BACA JUGA:Tak Didampingi Uston Nawawi, Persebaya Yakin Kandaskan Persija dalam Laga Super Klasik Liga 1

Salah seorang konsumen Pasar Singaparna Nani Wijaya (38) mengatakan, dengan kenaikan harga bahan pokok itu membuat masyarat harus memutar otak.

Terpaksa pembeli mengurangi jumlah sayuran yang melonjak harganya dan disesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhannya.

Nani berharap, dengan kenaikan berbagai bahan pokok itu segera ada solusi dari pemerintah daerah. Sehingga harga kebutuhan pokok bisa stabil. 

"Kami berharap agar harga kebutuhan bisa secepatnya dikendalikan pemerintah," harapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: