GILE BENER! Harga Cabai Rawit Merah Rp 93.419, Ini Langkah Badan Pangan

Harga cabai rawit merah di Maluku mencapai Rp 93.419 per kg.-Ilustrasi/Gita Savana/Jambi Independent-
Arief menegaskan pemerintah daerah tidak perlu ragu memanfaatkan dana tersebut untuk memobilisasi pangan di daerah masing-masing.
Menurut dia, Badan Pangan Nasional secara rutin menghadiri Rakor Inflasi yang dilaksanakan Kemendagri terus menekankan agar setiap daerah memanfaatkan dana tersebut untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah masing-masing.
”Kemarin bersama Menkeu Bu Sri Mulyani dan Mendagri Pak Tito Karnavian juga kita dorong bersama-sama para Pj Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengoptimalkan APBD. Karena pangan ini kan salah satu komponen yang berpengaruh signifikan terhadap stabilitas inflasi,” ujar dia.
Melalui dana dekonsentrasi yang dialokasikan di Badan Pangan Nasional, kata dia, pemda provinsi dan kabupaten kota terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah.
Hingga saat ini total kegiatan GPM sudah menyasar hingga 1.133 lokasi dengan rincian 257 lokasi di 35 provinsi dan 876 lokasi di 332 kabupaten kota.
GPM serentak nasional menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi dari National Food Agency yang diperuntukkan ke seluruh daerah.
Dia mengharapkan semua Kepala dinas yang menangani urusan pangan dapat mengoptimalkan pemanfaatan anggaran dekonsentrasi tersebut untuk mendukung kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di wilayahnya mengingat saat ini sudah mulai memasuki akhir tahun.
Pasokan Cabai ke Jakarta
BACA JUGA: Bikin Bangga Kota Banjar, 6 Anak Asuh SSB Husada Masuk Tim Garuda Muda Pelajar Indonesia
Saat ini pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, mengalami penurunan sekitar 6% karena sumber panen di daerah sentra produksi mengalami penurunan. Namun, pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati masih relatif normal di kisaran 30 ton per hari.
Untuk menopang stabilitas pasokan dan harga cabai rawit merah di pasar induk, Badan Pangan Nasional juga melakukan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit.
Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa menyatakan akan segera menambah pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, melalui skema FDP dengan bersinergi bersama Kementerian Pertanian dan gapoktan cabai di wilayah Jabar, Jateng dan NTB.
”Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementan dan para gapoktan champion cabai untuk terus memasok ke pasar, hari ini akan segera dipasok 3 hingga 5,5 ton,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: