Metode Baru! Atasi Nyamuk DBD dengan Nyamuk Wolbachia
Metode baru mengatasi nyamuk DBD dengan nyamuk wolbachia.-Ilustrasi/Hermina Hospital-
Metode Baru! Atasi Nyamuk DBD dengan Nyamuk Wolbachia
KUPANG, RADARTASIK.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memulai program pencegahan demam berdarah (DBD) melalui teknologi Wolbachia di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Metode wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue pada nyamuk aedes aegypti sehingga dapat mencegah penularan kasus DBD.
Dalam keterangan tertulis Kemkes disebutkan wolbachia merupakan bakteri yang dapat tumbuh alami pada serangga terutama nyamuk. Bakteri wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue pada nyamuk aedes aegypti sehingga tidak akan menular ke manusia.
BACA JUGA: CLING! Bantuan Beli Rumah Rp 4 Juta, PPN Pembelian Rumah di Bawah Rp 2 Miliar Ditanggung Pemerintah
Dalam implementasi program ini, bakteri wolbachia dimasukkan ke dalam telur nyamuk aedes aegypti agar tidak menularkan virus dengue.
Untuk penanganan DBD, Kemenkes akan menyebarkan ember yang berisi telur nyamuk yang sudah ada bakteri wolbachia kepada warga setempat di Kota Kupang.
Sebagai percontohan, implementasi wolbachia akan dilakukan di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Provinsi NTT karena angka kesakitan di daerah ini paling tinggi dan penduduknya paling padat.
Pemeliharaan telur nyamuk dilakukan warga selama dua minggu hingga menetas. Selain telur nyamuk, warga akan dibagikan pakannya.
Telur-telur nyamuk wolbachia itu didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang diternakkan Program Studi Entomologi Fakultas Biologi.
Khususnya untuk Kecamatan Oebobo kebutuhan per minggu sebanyak 700 ribu telur. Sedangkan untuk Kota Kupang butuh 2,6 juta telur nyamuk wolbachia tiap minggu.
Diharapkan dalam satu tahun jumlah populasi nyamuk berwolbachia sudah sampai 80% dari populasi nyamuk aedes aegypti.
Menkes Budi mengatakan teknologi wolbachia merupakan hasil penelitian UGM dan dipakai antara oleh Brazil, Vietnam dan Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: