Puteranya Jadi Penyerang Salzburg, Legenda Inter Milan sebut Simone Inzaghi Kuatir Menghadapi Anak Saya

Puteranya Jadi Penyerang Salzburg, Legenda Inter Milan sebut Simone Inzaghi Kuatir Menghadapi Anak Saya

Roko Simic-Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM - Bek Legenda Inter Milan, Dario Simic sebut Simone Inzaghi kuatir menghadapi anak saya, karena puteranya jadi penyerang Salzburg.

Dario Simic merupakan salah satu pemain Inter Milan dan ayah dari Roko Simic, penyerang Salzburg yang mempunyai kekuatan fisik seperti Mario Mandzukic. 

Ia menganalisa bahwa Nerazzurri tidak akan mudah menekuk tim Austria ini yang sudah memberikan kejutan dengan mengalahkan Benfica dikandangnya sendiri dengan dua gol tanpa balas. 

Menurutnya, Salzburg merupakan tim yang tidak dapat diprediksi dan bermain penuh semangat karena dihuni oleh banyak pemain muda. 

BACA JUGA:Dapat Pelajaran Berharga Dari Persib, Borneo FC Fokus Hadapi Dewa United: Demi Pertahankan Puncak Klasmen

Ia juga membandingkan gelandang Mads Bidstrup dengan Brozovic, yang mampu berlari sejauh 14 km dalam setiap pertandingan.

"Tim Austria adalah tim yang tidak dapat diprediksi dan penuh semangat, dengan stamina besar di lini tengah. Mereka muda, Bidstrup berlari sejauh 14 km per pertandingan, mirip dengan Brozovic," kata Simic kepada La Gazzetta dello Sport. 

"Mereka mengembangkan bakat-bakat muda, dan saya ingin melihat mereka berhasil melawan Nerazzurri," lanjutnya. "Anak saya mengingatkan saya pada Mandzukic dalam hal fisik, dan saya pikir Inzaghi mungkin khawatir padanya," ujarnya.

Simic mengakui Inter Milan bisa memenangkan Liga Champions musim ini dan mengagumi Marcus Thuram, putra dari Lilian Thuram yang bermain di jamannya.

BACA JUGA:Gelandang Salzburg: Kami Datang ke Inter Milan untuk Mencari Kemenangan, Bukan Mencari Pengalaman

"Menurut pendapat saya, mereka memiliki peluang untuk memenangkan Liga Champions. Saya sangat mengagumi Thuram: dia masih seorang anak ketika saya bermain untuk Milan, dan kami selalu mengikuti perkembangannya dengan seksama," tuturnya. 

Terakhir, ia menyatakan anaknya menganggap Stadion San Siro seperti rumahnya sendiri karena banyak menghabiskan asa kecil di Kota Milan.

"Kembali ke anak saya, dia menghabiskan masa kecilnya di Milan, dan pengasuhnya mengajarkannya bahasa Italia. San Siro selalu membuat hatinya berdebar, seolah-olah itu adalah rumahnya di Via Ippodromo," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: La Gazzetta dello Sport