Protes Makin Meluas, Israel Evakuasi Kedutaan Besarnya di Negara Arab

Protes Makin Meluas, Israel Evakuasi Kedutaan Besarnya di Negara Arab

Ribuan Warga Aljazair berdemonstrasi mendukung Palestina-Tangkapan Layar X-

RADARTASIK.COM - Kementerian Luar Negeri Israel evakuasi kedutaan besarnya di negara Arab setelah protes makin meluas menyusul pemboman Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza.

Pada hari Rabu, 18 Oktober kemarin, Israel mulai memulangkan pegawai kedutaannya di Maroko dan Mesir karena demonstrasi pro-Palestina makin memanas.

Demonstrasi untuk mendukung Palestina diadakan di depan kedutaan Israel di ibu kota Mesir dan Maroko, serta kedutaan besar Israel lainnya di kota-kota lain di seluruh dunia, menyusul pemboman Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza yang mengakibatkan kematian sedikitnya 471 orang dan mencederai 314 lainnya.

Unjuk rasa juga terjadi di Tunisia, Libya, Lebanon, Jerman, Irak, Turki, Yordania, Iran, Suriah, Kuwait, dan negara-negara lain setelah serangan tersebut.

BACA JUGA:Telah di Temukan Al Quran Berusia 253 Tahun Seorang Kolektor Buku Antik Menemukannya di Jepang

Akibatnya, otoritas Israel telah meningkatkan langkah-langkah keamanan misi diplomatik di seluruh dunia dengan memulangkan pegawai kedutaan besarnya.

Di ibu kota Tunisia, ribuan demonstran memprotes serangan Israel di Jalur Gaza dan menuduh meraka yang menyebabkan kematian ratusan orang di rumah sakit di Gaza.

Protes besar terjadi juga di Misrata dan seluruh kota besar di Libya pada tanggal 17 Oktober dimana para pengunjuk rasa menuduh para pemimpin Arab tidak melakukan apa pun untuk membantu rakyat Palestina.

Para pengunjuk rasa menyerukan pengusiran duta besar dari negara-negara Barat yang diduga mendukung agresi Israel terhadap rakyat Palestina. 

BACA JUGA:Presiden Israel Minta PM Inggris Menekan BBC yang Menolak Menyebut Hamas Sebagai Teroris

Mereka juga menuntut agar pipa Greenstream tidak digunakan untuk memasok minyak dan gas dari Libya ke Eropa.

Ribuan Warga Aljazair juga berdemonstrasi mendukung Palestina dengan meneriakkan “Palestina syahid”  sebagai ekspresi kesetiaan rakyat Aljazair terhadap apa yang mereka anggap sebagai perjuangan ibu mereka.

Warga mulai berbondong-bondong dan melewati jalan-jalan dengan nama-nama simbolis yang merujuk pada jihad warga Aljazair melawan kolonialisme Prancis, seperti Hassiba Ben Bouali yang menjadi pahlawan wanita Pertempuran Aljir.

Selama aksi mereka, para demonstran mengibarkan spanduk yang mengacu pada kejahatan perang yang dilakukan oleh Perdana Menteri Zionis Benjamin Netanyahu, dan yang lainnya yang menyerang Presiden AS Joe Biden karena dukungan mutlaknya terhadap Israel dalam pembunuhan orang-orang tak berdosa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: