Warisan ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya Juga Ada di Garut dan Daerah Lainnya, Dikirim ke Jepang dan Korsel?

Warisan ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya Juga Ada di Garut dan Daerah Lainnya, Dikirim ke Jepang dan Korsel?

Batu Jasper Merah, warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya yang habis dikirim ke Jepang.-Foto: tangkapnalayar-

BACA JUGA:ASIK Bisa Transfer Kemana Saja Secara Gratis Menggunakan GoPay, Gratis 100 Kali Selama Sebulan, Begini Caranya

Warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya yang berupa Jasper Merah, masuk pada kategori Jasper Pancawarna. Disebut Jasper Pancawarna karena memiliki lima warna dalam satu batu yang bersifat tidak tembus.

Meskipun ada juga batu Jasper Pancawarna yang dapat membiasakan cahaya. Akan tetapi kebanyakan Jasper Merah Pancawarna seperti yang menjadi warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya, tidak bisa tembus pandang.

Dari penelusuran yang dilakukan tim adar Tasikmalaya di tahun 2015 lalu, Jasper merah atau warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini dijual kiloan hanya dengan harga yang sangat murah.  Padahal bila sudah diolah harga Jasper merah ini bisa mencapai mili rian rupiah.

Tahun 2015 lalu atau sekitar delapan tahun lalu, Radar Tasikmalaya pernah menelusuri jejak warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya, yang ternyata sudah banyak dikirim ke luar negeri salah satunya ke Jepang dan Korea Selatan.

BACA JUGA:Spesial HUT ke-78 RI, Ada Promo Cashback dan Diskon Hingga Rp250 Ribu dari OVO, Caranya Cukup Belanja Online

Warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini bernama batu Jasper merah, yang bila kita lihat mirip dengan batu Merah Delima.

Penelusuran jejak warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini, tidaklah mudah. Dibutuhkan waktu dan perjalanan yang cukup lama, untuk bisa sampai di lokasi tersebut.

Lokasinya adalah di sekitar Sungai Cimedang Kampung Pasirgintung, Desa Buniasih Kecamatan Pancatangah Kabupaten Tasikmalaya, terdapat bongkahan batu-batu besar berwarna merah berkilau.

Orang-orang di sekitarnya, bercerita bila batu tersebut sudah ada sejak puluhan tahun bahkan mungkin ratusan tahun silam. Saat itu di tahun 2015, tim Radar Tasikmalaya pernah mendengarkan cerita dari sepasang suami istri, yang lokasi rumahnya tidak jauh dari beberapa bongkahan batu warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya. 

BACA JUGA:Bakal Temani iPhone 15, A17 Bionic Masuki Tahap Penyempurnaan

Di dekat rumah tersebut ada aliran sungai Cimedang, kira-kira ada sekitar 3 buah bongkahan batu besar berukuran sekitar 3x5 meter yang bila dikalkulasikan ke dalam berat satuan ada beberapa ton per bongkahan batunya.

Pasangan suami istri tersebut bernama Suhro usianya 70 tahun, mungkin bila saat ini masih ada sudah berusia 78 tahun beserta istrinya Ini yang saat itu usianya 65 tahun, mungkin saat ini berusia sekitar 73 tahun.

Mereka berdua bercerita, bila keduanya sudah tinggal di sekitar Sungai Cimedang sejak tahun 1965. Dan bebatuan merah yang menjadi warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya tersebut sudah ada di Sungai Cimedang.

Dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2004, ternyata warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini sudah dikirim ke luar negeri yaitu ke Jepang juga disebut-sebut dikirim ke Korea Selatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: