Laba Unilever Indonesia Merosot Sebesar 19,5 Persen Pada Semester I

Laba Unilever Indonesia Merosot Sebesar 19,5 Persen Pada Semester I

Laba Unilever Merosot Sebesar 19,5 Persen-Foto: Unilever USA -

 

RADARTASIK.COM-Laba Unilever Indonesia merosot, pada semester I – 2023 memperoleh Laba bersih Rp 2,8 triliun atau merosot 19,5 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp 3,42 triliun.

 

 

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan bahwa penurunan laba dikarenakan penjualan perseroan selama paruh pertama tahun ini turun 5,4% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 20,3 triliun.

 

Laba bersih per saham dasar UNVR mengalami koreksi menjadi Rp72 per saham pada semester pertama tahun 2023, dibandingkan dengan Rp90 per saham pada semester pertama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan adanya penurunan laba bersih per saham UNVR dari tahun sebelumnya.

 

EBITDA UNVR per Juni 2023 mencapai Rp4,10 triliun, mengalami penurunan sebesar 18,20% dibandingkan dengan EBITDA Juni 2022 yang sebesar Rp5,01 triliun.

BACA JUGA:Tata Cara Bermain UNO Agar Kalian Jago Bermain Kartu Ini

 

Penurunan EBITDA ini menunjukkan adanya penurunan kinerja operasional perusahaan dalam periode tersebut.

 

Pendapatan penjualan bersih UNVR selama enam bulan pertama tahun 2023 mencapai Rp20,29 triliun, mengalami penurunan sebesar 5,45% dibandingkan dengan periode paruh pertama tahun 2022 yang mencapai Rp21,46 triliun.

 

Penurunan penjualan bersih ini menunjukkan adanya penurunan omset perusahaan dari tahun sebelumnya.

 

Dari segi penjualan produk, segmen produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh (home and personal care) mendominasi pendapatan dengan mencapai Rp13,25 triliun, sedangkan segmen produk makanan-minuman (foods and refreshment) mencapai Rp7,04 triliun.

Kedua segmen ini mengalami penurunan penjualan secara tahunan.

BACA JUGA:Melihat Daisuke Sato Menangis di Ruang Ganti Persib, Bobotoh Ikut Teteskan Air Mata: Bojan Hodak Kapan Melatih

 

Secara keseluruhan, laporan keuangan UNVR menunjukkan adanya penurunan kinerja perusahaan pada semester pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: