Memahami Hijrah Fisik dan Non Fisik
Memahami hijrah fisik dan non fisik.-Ilustrasi/Radartasik.com-
BACA JUGA: Diskon Tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing Diperpanjang, Cek Daftar Tarif JTCC Mulai 1 Juli 2023
Hijrah khusus ini hanya berlaku pada saat itu berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Abas RA,
لَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ، وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ، وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا
”Tidak ada hijrah setelah pembebasan Makkah (Fathu Makkah), tetapi yang ada adalah jihad dan niat. Karena itu, jika kalian semua diminta keluar (untuk berjihad) maka keluarlah (berangkat berjihad).”
Kedua, hijrah maknawi yaitu hijrah dari kemaksiatan menuju kepada ketaatan. Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Umar RA,
BACA JUGA: Astaga 3 Orang Tewas Usai Makan Daging Sapi, Satu Korban Antraks Alami Perut Bengkak
وَالمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
”Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah larang.”
Dalam menyikapi hijrah, kondisi manusia dibagi menjadi tiga golongan:
Pertama, golongan yang wajib untuk hijrah. Ini berlaku bagi orang yang mampu untuk hijrah namun dia tidak mampu menampakkan atau melaksanakan ajaran Islam di negeri tempat dia tinggal saat ini.
BACA JUGA: 8 Trik Bikin Konten Food Vlogging Agar Lebih Epic dengan Samsung Galaxy S21 FE 5G
Allah SWT berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
”Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, malaikat bertanya (kepada mereka), ’Dalam keadaan bagaimana kamu ini?’ Mereka menjawab, ’Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah)’. Para malaikat berkata, ’Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?’ Orang-orang itu tempatnya neraka Jahanam dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa [4] : 97).
Allah menyifati orang yang tidak mau berhijrah dengan menzalimi diri mereka sendiri. Jadi, mereka yang tinggal di negeri yang tidak kondusif untuk menjalankan ajaran Islam namun tidak berhijrah padahal dia mampu berhijrah, maka dia telah menzalimi dirinya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: